KEBIJAKAN FISKAL

Jelang Tutup Buku, Wamenkeu Suahasil Percaya Diri ‘APBN Prima’

Dian Kurniati | Jumat, 29 November 2024 | 09:15 WIB
Jelang Tutup Buku, Wamenkeu Suahasil Percaya Diri ‘APBN Prima’

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai pengelolaan APBN masih dalam kondisi prima jelang tutup buku.

Suahasil mengatakan APBN memiliki peran sebagai katalis untuk pembangunan ekonomi. Pemerintah pun menjaga defisit APBN tetap terjaga di bawah 3%, sebagaimana diatur UU Keuangan Negara.

"Tersisa 1 bulan terakhir untuk pelaksanaan APBN 2024 dan sejauh ini APBN prima," katanya, dikutip pada Jumat (29/11/2024).

Baca Juga:
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Suahasil mengatakan APBN memiliki 3 peran penting dalam perekonomian. Ketiganya yakni menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global, APBN memastikan alokasi sumber daya perekonomian yang lebih baik, serta alat redistribusi pendapatan dan sumber daya dalam perekonomian.

Di tengah perekonomian global yang penuh ketidakpastian, APBN juga diharapkan mampu menjadi shock-absorber dan terus menjadi instrumen yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hingga Oktober 2024, defisit APBN tercatat senilai Rp309,2 triliun atau 1,37% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit ini terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.247,5 triliun, sedangkan belanja negara senilai Rp2.556,7 triliun.

Baca Juga:
Prabowo Berhemat, Sri Mulyani Jamin Anggaran Bansos Tak Terdampak

Dia menjelaskan APBN 2025 ini telah disusun dengan memuat program Quick Win Presiden Prabowo Subianto. Beberapa di antaranya yakni program makan bergizi gratis, peningkatan kelas rumah sakit, renovasi sekolah, dan cetak sawah.

"Selain memberikan manfaat langsung ke masyarakat, kita arahkan APBN ke sektor-sektor yang memberikan multiplier effect ke perekonomian," ujarnya.

APBN 2025 dirancang dengan defisit anggaran senilai Rp616,19 triliun atau 2,53% PDB. Pendapatan negara ditargetkan senilai Rp3.005,12 triliun, sedangkan belanja negara senilai mencapai Rp3.621,31 triliun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diatur Ulang, Kriteria Piutang Pajak Tak Tertagih yang Bisa Dihapuskan

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:11 WIB INFOGRAFIS PAJAK

9 Jenis Pajak Daerah yang Dipungut Pemkot Tarakan beserta Tarifnya

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak