Ilustrasi. Sejumlah beras SPHP disiapkan untuk dibagikan gratis kepada warga di Pasar Karang Ayu, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2024). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nz
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan pada Iduladha tahun ini aman.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan harga pangan bakal terjaga stabil berkat penurunan permintaan pasar di tengah dimulainya tahun ajaran baru sekolah.
"Kondisi ketersediaan pangan pokok strategis jelang Iduladha bisa dipastikan aman dan harga pangan relatif stabil. Tapi kami juga minta semua pihak secara bersama-sama terus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," katanya, dikutip pada Kamis (13/6/2024).
Harga beberapa komoditas pangan seperti jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng cenderung stabil. Stok komoditas-komoditas tersebut juga masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Beberapa komoditas yang harganya masih tinggi adalah beras dan bawang putih. Harga beras masih relatif tinggi karena distribusinya ke masyarakat masih belum merata, sedangkan tingginya harga bawang putih disebabkan oleh keterlambatan importasi.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok, Bapanas tetap akan melakukan berbagai intervensi seperti stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), fasilitasi distribusi pangan (FDP), kerja sama antardaerah, dan gerakan pangan murah.
Cadangan pangan pemerintah (CPP) yang disimpan oleh Perum Bulog dan ID Food juga dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan pada daerah-daerah yang tergantung pada pasokan dari luar daerah, yakni Kalimantan Utara, Maluku, serta Papua.
"Jadi sebagaimana arahan Kepala Bapanas Bapak Arief Prasetyo Adi agar semua pihak melaporkan apabila terdapat kekurangan stok bahan pangan, sehingga bisa segera dipasok oleh BUMN Pangan," tutur Ketut.
Terkait dengan ketersediaan hewan kurban, pemerintah mencatat stok sapi, kerbau, dan kambing saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Harga hewan kurban bahkan cenderung stabil seperti tahun lalu.
Meski ketersediaan hewan kurban relatif aman, pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi ketentuan yang ada dalam rangka meminimalisasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hewan sehat tidak boleh dicampur dengan hewan terpapar PMK. Tak hanya itu, hewan yang melintas antarwilayah juga harus diverifikasi oleh Badan Karantina Indonesia untuk dipastikan keamanannya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.