KANWIL DJP KALTIMTARA

Jangan Panik Jika Dapat SP2DK dari Ditjen Pajak, WP Cukup Lakukan Ini

Redaksi DDTCNews | Rabu, 13 September 2023 | 13:00 WIB
Jangan Panik Jika Dapat SP2DK dari Ditjen Pajak, WP Cukup Lakukan Ini

Ilustrasi.

BALIKPAPAN, DDTCNews – Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) menyelenggarakan kelas pajak secara langsung melalui Instagram dengan tema Atasi Panik Dapat Surat Cinta (SP2DK) dari DJP pada 1 September 2023.

Kanwil DJP Kaltimra menugaskan penyuluh pajak Didik Musthafa selaku narasumber dengan dipandu moderator Agus Sugianto. Adapun topik yang dibahas mengenai Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK).

“Wajib pajak biasanya panik nih kalau dapat surat cinta berupa SP2DK dari Kantor Pajak. Jangan panik! Yuk, kita bahas disini,” katanya dikutip dari situs web DJP, Rabu (13/9/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sementara itu, Didik menjelaskan SP2DK merupakan surat yang diterbitkan oleh kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam rangka pelaksanaan Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (P2DK) kepada wajib pajak.

Menurutnya, SP2DK merupakan komunikasi formal pertama antara fiskus dan wajib pajak yang didasarkan dari penelitian kepatuhan material yang menunjukkan adanya indikasi ketidakpatuhan atau adanya kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi oleh wajib pajak.

“Jadi, jangan khawatir. Melalui surat ini, wajib pajak hanya dimintai keterangan atau klarifikasi. Jadi, sampaikan saja sesuai keadaan sebenarnya,” tuturnya.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Didik berharap masyarakat atau wajib pajak makin teredukasi terkait dengan informasi perpajakan sehingga tidak panik dan salah kaprah terkait dengan ‘surat cinta’ atau SP2DK.

Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-5/PJ/2022, wajib pajak diberikan kesempatan untuk menyampaikan penjelasan atas SP2DK yang disampaikan kepadanya paling lama 14 hari kalender sejak:

  • tanggal SP2DK;
  • tanggal kirim SP2DK menggunakan faksimili/jasa pos/ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman surat; atau
  • tanggal penyerahan SP2DK secara langsung kepada wajib pajak.

Kemudian, wajib pajak diberikan kesempatan untuk menyampaikan penjelasan atas SP2DK secara tatap muka langsung; tatap muka melalui media audio visual; dan/atau tertulis. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja