KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Dian Kurniati | Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB
Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Wamenkeu Suahasil Nazara.

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai kesehatan APBN perlu dijaga untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi terus berkelanjutan.

Suahasil mengatakan kesehatan APBN ini harus dijaga, baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun pembiayaan. Misalnya soal pendapatan negara, perlu terus dioptimalkan dengan tetap menjaga iklim investasi.

Baca Juga:
Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

"APBN dan APBD yang makin sehat adalah APBN dan APBD yang bisa men-generate, melakukan collection dari pendapatan negara," katanya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024, Kamis (18/4/2024).

Suahasil dalam paparannya menjelaskan sejumlah strategi optimalisasi pendapatan negara yang akan dilaksanakan pada tahun depan. Beberapa di antaranya yakni reformasi perpajakan melalui implementasi UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Kemudian, ada peningkatan kepatuhan pajak dan basis pajak melalui pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (PSIAP) atau coretax administration system (CTAS). Selain itu, insentif fiskal akan tetap diberikan secara terukur untuk mengakselerasi investasi.

Baca Juga:
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Sementara soal belanja, harus dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan. Dalam hal ini, pemerintah antara lain akan mengefisiensi belanja nonprioritas serta mereformasi subsidi dan perlinsos agar lebih tepat sasaran.

"Ini supaya kita miliki fiscal space agar bisa membangun infrastruktur, membuat program perlindungan sosial yang kuat, dan dorong produktivitas," ujar Suahasil.

Adapun mengenai pembiayaan inovatif, juga akan dilakukan dengan tetap menjaga pengelolaan risiko. Hal yang dilaksanakan misalnya mendorong skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang berkelanjutan, serta menguatkan peran sovereign wealth fund (SWF) dan special mission vehicles (SMV). (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Diatur Ulang, Kriteria Piutang Pajak Tak Tertagih yang Bisa Dihapuskan

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi