PPN PRODUK DIGITAL

Jadi Pemungut PPN Produk Digital, Shopee: Tidak Pengaruhi Harga Barang

Muhamad Wildan | Kamis, 10 September 2020 | 09:46 WIB
Jadi Pemungut PPN Produk Digital, Shopee: Tidak Pengaruhi Harga Barang

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Shopee menegaskan penunjukannya sebagai pemungut pajak pertambahan nilai (PPN) perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) sesuai PMK 48/2020 tidak akan memengaruhi harga jual barang.

Head of Public Policy and Government Relations Shopee Radityo Triatmojo mengatakan PMK 48/2020 hanya terkait dengan pengenaan pajak atas barang kena pajak (BKP) tidak berwujud dan jasa kena pajak (JKP) yang berasal dari luar negeri.

“Harus diperjelas terlebih dahulu bahwa itu bukanlah pajak e-commerce, melainkan pajak barang digital tidak berwujud/jasa digital yang berasal dari luar negeri. Jadi tambahan pajak ini tidak akan memengaruhi harga barang-barang yang dijual di Shopee,” ujar Radityo, dikutip pada Kamis (10/9/2020).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Shopee, lanjutnya, akan terus berkomitmen untuk mendukung regulasi-regulasi yang akan berlaku ke depan sepanjang rumusan regulasi sesuai dengan undang-undang dan dapat membantu perkembangan UMKM di Indonesia.

“Saat ini kami sedang menunggu sosialisasi resmi dari pihak Kementerian Keuangan/Ditjen Pajak terkait pengesahan resmi peraturan ini," ujar Radityo.

Seperti diketahui, Shopee bersama dengan 11 penyelenggara PMSE lainnya telah ditunjuk DJP sebagai pemungut PMSE pada bulan ini. DJP telah menegaskan hanya barang dan jasa sesuai dengan ketentuan dalam PMK 48/2020 yang dikenai PPN PMSE dan dipungut oleh perusahaan tersebut.

Baca Juga:
Apa Itu Barang Tidak Kena PPN serta PPN Tak Dipungut dan Dibebaskan?

“Khusus untuk marketplace yang merupakan wajib pajak dalam negeri yang ditunjuk sebagai pemungut maka pemungutan PPN hanya dilakukan atas penjualan barang dan jasa digital oleh penjual luar negeri yang menjual melalui marketplace tersebut,” demikian pernyataan DJP. Simak artikel ‘Sah, Zoom dan 11 Perusahaan Lain Ditunjuk Jadi Pemungut PPN PMSE’.

Berdasarkan pada ketentuan Pasal 2 ayat (1) PMK 48/2020, PPN PMSE dikenakan atas pemanfaatan BKP tidak berwujud serta JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean melalui PMSE.

Dengan ini, penyerahan BKP/JKP dari dalam daerah pabean kepada konsumen dalam negeri tidak dikenai PPN PMSE, melainkan dikenai PPN sesuai dengan ketentuan umum yang sudah diatur dalam UU PPN dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

11 September 2020 | 08:39 WIB

Dengan adanya penambahan pemungut PPN PMSE, tentu saja akan memaksimalkan potensi penerimaan pajak dari PMSE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra