AMERIKA SERIKAT

IRS Kembalikan Denda Keterlambatan Penyampaian SPT 2019 dan 2020 ke WP

Muhamad Wildan | Selasa, 13 September 2022 | 11:30 WIB
IRS Kembalikan Denda Keterlambatan Penyampaian SPT 2019 dan 2020 ke WP

Kantor IRS Amerika Serikat. (foto: Police State USA)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Otoritas pajak Amerika Serikat (AS), Internal Revenue Service (IRS) memberikan fasilitas restitusi atas denda keterlambatan penyampaian SPT Tahunan 2019 dan 2020.

Restitusi akan diberikan kepada 1,6 juta wajib pajak yang terlambat menyampaikan SPT. Adapun nilai restitusi kepada para wajib pajak tersebut mencapai US$1,2 miliar atau kurang lebih senilai Rp17,8 triliun.

"Selain untuk memberikan keringanan kepada wajib pajak terdampak pandemi, langkah ini diambil agar IRS dapat mengalokasikan sumber dayanya untuk memproses backlog SPT," tulis IRS dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (13/9/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Harapannya, masalah backlog SPT dapat terselesaikan pada tahun ini sehingga IRS dapat mengerahkan seluruh sumber daya untuk memproses SPT Tahunan 2022 pada tahun depan.

Restitusi senilai US$1,2 miliar atau kurang lebih US$750 per wajib pajak tersebut akan dibayarkan kepada para wajib pajak yang berhak pada akhir September 2022 secara otomatis tanpa pengajuan permohonan.

Bila wajib pajak terlambat menyampaikan SPT Tahunan 2019 atau 2020 tapi belum membayar denda atas keterlambatan tersebut, denda akan dihapuskan secara otomatis tanpa perlu pengajuan permohonan.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Adapun bagi wajib pajak belum menyampaikan SPT Tahunan 2019 dan 2020, IRS juga memberikan fasilitas pembebasan denda keterlambatan penyampaian SPT sepanjang wajib pajak tersebut menyampaikan SPT paling lambat pada 30 September 2022.

Untuk diketahui, tarif denda keterlambatan penyampaian SPT yang berlaku di AS adalah sebesar 5% per bulan dan maksimal sebesar 25% dari jumlah pajak yang belum dibayar. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN