EKONOMI MAKRO

Ini Tantangan Ekonomi RI 5 Tahun ke Depan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 25 September 2018 | 15:59 WIB
Ini Tantangan Ekonomi RI 5 Tahun ke Depan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro

JAKARTA, DDTCNews – Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh positif untuk 5 tahun ke depan, namun akan ada sejumlah tantangan yang harus di hadapi untuk bisa tumbuh di atas 5%.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro memaparkan sejumlah tantangan tersebut dalam sosialisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2025 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dua isu penting tersebut ialah soal struktur industri nasional dan defisit neraca transkasi berjalan atau current account deficit. “Dalam bidang ekonomi di mana butuh upaya lebih dari pemerintahan selanjutnya untuk menjawab isu strategis untuk 2020-2025,” katanya, Senin (25/9/2018).

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Dia menjelaskan isu pertama ialah soal transformasi struktural ekonomi nasional. Pertumbuhan sektor manufaktur yang seharusnya jadi andalan dalam menggenjot ekonomi 5 tahun terakhir ini cenderung stagnan.

Akibatnya, hal tersebut menjadi faktor yang mengerem pertumbuhan ekonomi karena lambatnya pertumbuhansektor industri, sektor yang menciptakan nilai tambah besar untuk perekonomian nasional.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan saat ini laju kontribusi industri manufaktur masih berkisar pada angka 20% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, idealnya kontribusi indutri manufatur berada di atas 25% dari PDB.

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

“Hal ini penting agar motor penggerak ekonomi nasional bisa beralih dari awalnya eksploitasi sumber daya alam (SDA) ke industri manufaktur, yang artinya akan menciptakan nilai tambah bagi ekonomi,” katanya.

Isu kedua adalah soal defisit transkasi berjalan. Hal ini, menurut Bambang, menimbulkan kerentanan bagi perekonomian, terlebih saat kondisi seperti saat ini di mana ketidakpastian meningkat dalam ranah ekonomi global.

Dengan tantangan tersebut, Mantan Menteri Keuangan itu memproyesikan ekonomi nasional melalui pendekatan moderat akan tumbuh dalam rentang 5,4% hingga 5,7% per tahun. Oleh karena itu butuh usaha ekstra untuk menggenjot roda ekonomi lebih cepat lagi.

“Langkah perbaikan dalam menjawab kedua isu tersebut tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek, butuh konsistensi dalam jangka menengah panjang dan kebijakan yang berkesinambungan,” imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses