PRESIDENSI G-20 INDONESIA

Ini 6 Agenda Prioritas yang Dibawa Indonesia di Finance Track G-20

Muhamad Wildan | Jumat, 11 Februari 2022 | 17:55 WIB
Ini 6 Agenda Prioritas yang Dibawa Indonesia di Finance Track G-20

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia memiliki 6 agenda prioritas prioritas dalam agenda Finance Track pada forum G20 yang dilaksanakan pada tahun ini.

Keenam agenda yang diusung oleh Indonesia dalam Finance Track antara lain exit strategy untuk mendukung pemulihan ekonomi, cara untuk mengatasi scarring effect, central bank digital currency (CBDC), keuangan yang berkelanjutan, perpajakan internasional, dan inklusi keuangan.

"Isu perpajakan internasional ini merupakan isu yang paling populer, di sini dibahas hak pemajakan atas perusahaan multinasional," ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Perusahaan multinasional yang dimaksud utamanya adalah perusahaan digital yang selama ini bisa memperoleh penghasilan dari negara berkembang tanpa memiliki kehadiran fisik di negara-negara pasar tersebut.

"Misal perusahaan digital di AS, pasarnya ada di semua negara termasuk Indonesia. Dia dapat pendapatan dari kita juga, kira-kira pemajakan terhadap pendapatannya tadi seperti apa? Itu dibahas di agenda perpajakan internasional," ujar Wempi.

Dalam agenda exit strategy, Indonesia berupaya untuk mendorong adanya koordinasi pemulihan ekonomi jangka pendek antara negara-negara G20. Hal ini diperlukan agar pemulihan ekonomi dan berjalan selaras dan sinkron.

Baca Juga:
Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Guna mengatasi scarring effect, Indonesia mendorong adanya strategi jangka menengah untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh pandemi seperti masalah pengangguran dan investasi.

Mengenai CBDC, Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) mendorong adanya kajian atas mata uang digital dan dampaknya terhadap perekonomian secara umum.

Selanjutnya, keuangan yang berkelanjutan atau sustainable finance juga diperlukan guna mendukung pengembangan ekonomi hijau. Mengenai inklusi keuangan, Indonesia mendorong pemanfaatan sektor keuangan guna memberdayakan pendanaan bagi UMKM. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN