CORETAX SYSTEM

Ingin Coba Simulasi Coretax System? Begini Cara Daftarnya

Redaksi DDTCNews | Selasa, 01 Oktober 2024 | 08:45 WIB
Ingin Coba Simulasi Coretax System? Begini Cara Daftarnya

Laman muka simulator coretax system.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) telah meluncurkan simulator coretax administration system (CATS) bagi wajib pajak. Simulator ini memungkinkan wajib pajak untuk mencoba sistem coretax yang akan sepenuhnya diimplementasikan pada 2025.

Aplikasi simulator tersebut memberikan panduan interaktif sebagai alternatif pembelajaran agar wajib pajak dapat mengenali dan memahami fitur-fitur yang disediakan coretax.

“Aplikasi ini memberikan panduan interaktif bagi wajib pajak untuk memahami fitur-fitur coretax secara lengkap,” tulis DJP melalui media sosial, dikutip pada Selasa (1/10/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Untuk mencoba simulator ini, wajib pajak cukup mendaftarkan diri melalui akun DJP Online masing-masing. Pertama, wajib pajak harus terlebih dahulu login ke situs pajak.go.id.

Kedua, klik gambar 'Pendaftaran Simulator Coretax', selanjutnya layar akan menampilkan 4 kolom yang wajib diisi oleh wajib pajak yaitu NPWP, nama, email, dan kode keamanan.

Ketiga, pastikan data sudah benar lalu klik 'simpan'. Apabila registrasi berhasil maka akan muncul notifikasi registrasi berhasil dengan ikon centang berwarna hijau. Kemudian klik ‘oke’.

Baca Juga:
Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Keempat, tautan, username, dan password akun simulator akan dikirimkan melalui email. Email akan dikirimkan dalam waktu maksimal 3 hari kerja setelah pendaftaran dinyatakan berhasil.

Terakhir, wajib pajak dapat masuk ke aplikasi simulator melalui tautan yang tertulis pada email menggunakan username dan password yang diberikan.

Merujuk pada simulator coretax yang telah dirilis oleh DJP, terdapat 10 menu utama yang dapat diakses oleh wajib pajak melalui portal yakni My Portal, e-Tax Invoice, eBUPOT, Tax Return, Payments, My General Ledger, Taxpayer Services, Access Management, FAQ, dan External Aplications.

Perlu diingat pula, pendaftaran simulator dibatasi hanya sebanyak 1 kali untuk setiap wajib pajak. (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja