KEBIJAKAN PAJAK

Ingat! Omzet Rp500 Juta Bebas Pajak Tidak Berlaku untuk PT Perorangan

Muhamad Wildan | Minggu, 16 April 2023 | 10:30 WIB
Ingat! Omzet Rp500 Juta Bebas Pajak Tidak Berlaku untuk PT Perorangan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak perlu mengingat bahwa perseroan perorangan tidak dapat memanfaatkan fasilitas omzet Rp500 juta bebas pajak sebagaimana yang berlaku bagi wajib pajak orang pribadi UMKM.

Merujuk pada Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-20/PJ/2022, perseroan perorangan adalah wajib pajak badan, sedangkan ketentuan omzet Rp500 juta bebas pajak hanya berlaku bagi wajib pajak orang pribadi UMKM.

"Perseroan perorangan tidak termasuk wajib pajak yang berhak untuk tidak dikenai PPh atas bagian peredaran bruto sampai dengan Rp500 juta dalam 1 tahun pajak," bunyi SE-20/PJ/2022, dikutip pada Minggu (16/4/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Dengan demikian, PPh final dikenakan atas seluruh peredaran bruto wajib pajak perseroan perorangan UMKM dalam 1 tahun sepanjang peredaran bruto yang dimaksud belum melampaui Rp4,8 miliar dalam 1 tahun pajak.

"Perseroan perorangan yang memenuhi kriteria sebagai wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu…, atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh dikenai PPh yang bersifat final sebesar 0,5% dari jumlah peredaran bruto," bunyi SE-20/PJ/2022.

Perlu dicatat, jangka waktu pemanfaatan PPh final UMKM bagi perseroan perorangan adalah selama 4 tahun pajak, atau lebih lama ketimbang PT yang hanya boleh memanfaatkan PPh final UMKM selama 3 tahun pajak.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Khusus perseroan perorangan yang telah terdaftar sebelum berlakunya PP 55/2022, jangka waktu pengenaan PPh final UMKM dihitung sejak tahun pajak PP 55/2022. Artinya, perseroan perorangan berhak memanfaatkan skema PPh final UMKM sejak 2022 hingga 2025.

PP 55/2022 telah diundangkan pada 20 Desember 2022 dan mulai berlaku pada tanggal diundangkan. PP 23/2018 pun dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja