Vivo. sumber: Arabnews, shutterstock.
NEW DELHI, DDTCNews - Otoritas pajak India menuding Vivo telah melakukan pengelakan bea masuk senilai US$280 juta atau kurang lebih senilai Rp4,17 triliun.
Otoritas pajak menuding Vivo secara sengaja melakukan misdeklarasi atas barang yang diimpor guna menekan nilai beban bea masuk yang harus dibayar.
"Akibat misdeklarasi, Vivo telah memanfaatkan fasilitas pembebasan bea masuk dengan yang tidak benar," tulis otoritas pajak dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (6/8/2022).
Berdasarkan keterangan otoritas pajak, Vivo secara sukarela telah membayar sebagian dari bea masuk yang terutang yakni senilai US$7,5 juta.
Untuk diketahui, otoritas pajak India sebelumnya menuding Vivo telah secara sengaja mengalihkan pendapatannya senilai INR624,8 miliar atau Rp117,9 triliun ke luar negeri guna menghindar dari kewajiban pembayaran pajak.
Temuan tersebut diumumkan oleh otoritas pajak India setelah dilakukannya penggeledahan terhadap 48 lokasi usaha Vivo di India dan 23 perusahaan yang terafiliasi dengan Vivo.
Sebagai tindak lanjut atas dugaan pengelakan pajak tersebut, otoritas pajak India telah membekukan 119 rekening milik Vivo yang secara total senilai INR4,65 miliar.
Merespons rentetan pemeriksaan terhadap Vivo dan perusahaan-perusahaan China lainnya, Kedutaan Besar China di India mengatakan pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas telah mengancam keberlangsungan berusaha di India. Berlanjutnya pemeriksaan dan penggeledahan bakal menggerus keyakinan investor atas iklim investasi di India. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.