KP2KP SIDRAP

Incar Data-Data Restoran dan Tempat Hiburan, Petugas Pajak Lakukan Ini

Redaksi DDTCNews | Jumat, 12 April 2024 | 09:30 WIB
Incar Data-Data Restoran dan Tempat Hiburan, Petugas Pajak Lakukan Ini

Ilustrasi.

SIDRAP, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sidrap melakukan kunjungan ke kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) pada 1 Maret 2024 dalam rangka permintaan dan konfirmasi ketersediaan.

Kepala KP2KP Sidrap Hairul mengatakan data-data yang diminta kantor pajak meliputi data usaha hiburan, data Bea Perolehan atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB), data kepemilikan hotel, dan data kepemilikan restoran di Kabupaten Sidenreng Rappang 2023.

“Permintaan data kepada pemda ini merupakan bagian dari perwujudan sinergi dan/atau kerja sama antara kantor pajak dengan instansi pemda dalam menghimpun penerimaan di wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang,” katanya dikutip dari situs web DJP, Jumat (12/4/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selain menyampaikan permintaan data, Hairul juga menegaskan KP2KP Sidrap berkomitmen untuk menjalin hubungan kerja sama terkait dengan pertukaran data bersama pemerintah daerah melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Sementara itu, Kepala Bagian Akuntansi BKAD Tajuddin menyambut baik kedatangan petugas pajak dari KP2KP Sidrap. Dia juga memastikan BKAD akan mengirimkan balasan data-data yang diperlukan.

“Semoga nantinya kantor pajak dapat mengolah dan memanfaatkan data-data tersebut dengan baik dan benar demi kepentingan negara,” tuturnya.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dia juga berharap KP2KP Sidrap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat bersama BKAD, baik pada masa sekarang maupun yang akan datang, demi mewujudkan sistem perpajakan yang kuat dan APBN yang sehat.

Merujuk pada SE-05/PJ/2022, kunjungan (visit) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai DJP yang ditugaskan untuk mendatangi tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu dan memiliki kaitan dengan wajib pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja