KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Hingga Oktober, DJP Jaksel I Realisasikan Setoran Pajak Rp74,3 Triliun

Muhamad Wildan | Minggu, 01 Desember 2024 | 14:00 WIB
Hingga Oktober, DJP Jaksel I Realisasikan Setoran Pajak Rp74,3 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Jakarta Selatan (Jaksel) I telah merealisasikan penerimaan senilai Rp74,32 triliun sepanjang Januari-Oktober 2024, atau 74,39% dari target yang ditetapkan.

Seperti kanwil-kanwil lainnya, penerimaan pajak Kanwil DJP Jakarta Selatan I tersebut turut terimbas oleh penurunan kinerja sektor manufaktur dan penggalian.

"Namun, penurunan kinerja sektor usaha tersebut terimbangi dari sektor lain, antara lain sektor perdagangan," sebut Kanwil DJP Jakarta Selatan I dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (1/12/2024).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Secara regional, penerimaan pajak kanwil-kanwil DJP di DKI Jakarta pada Januari-Oktober 2024 baru Rp1.072,73 triliun atau 88,87% dari target. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, penerimaan pajak kanwil-kanwil DJP di DKI Jakarta turun 2,29%.

Penerimaan PPh nonmigas tercatat turun 6,05% akibat penurunan PPh badan. Adapun PPh migas tercatat turun 8,96% akibat penurunan lifting migas.

Meski PPh badan dan PPh migas turun, realisasi PPh Pasal 21 mampu bertumbuh sebesar 21,7%. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Sementara itu, realisasi peenerimaan PPN tumbuh 3,27% berkait perbaikan kinerja PPN impor dan PPN lainnya. Secara khusus, PPN impor tumbuh 5,43% yang berarti mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi pada sektor perdagangan.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DKI Jakarta Mei Ling menuturkan penerimaan pajak didukung oleh ekonomi Jakarta yang tumbuh solid dengan inflasi yang terkendali, keyakinan konsumen yang berada pada level optimis, dan konsumsi masyarakat yang terjaga.

"Kinerja APBN hingga akhir Oktober resilient, dengan defisit masih terkendali disertai belanja yang meningkat dan pendapatan yang membaik. Kinerja APBD terus menguat didukung oleh jenis pajak utama yang tumbuh positif dan dukungan TKD untuk pemerataan kesejahteraan," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini