Salah satu slide dari paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sudah mencapai Rp206,2 triliun atau tumbuh 31% hingga Agustus 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi itu setara dengan 69% dari target yang telah direvisi senilai Rp299 triliun. Menurutnya, penerimaan kepabeanan dan cukai terus mencatatkan pertumbuhan yang konsisten, termasuk selama pandemi Covid-19.
"Ini [penerimaan kepabeanan dan cukai] tumbuh ajeg tinggi, yaitu 30,5%," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip pada Selasa (27/9/2022).
Sri Mulyani menuturkan kinerja penerimaan positif terjadi pada seluruh komponen kepabeanan dan cukai. Penerimaan cukai tercatat mengalami pertumbuhan sampai dengan 22% ditopang dari setoran cukai hasil tembakau.
Pada cukai hasil tembakau, realisasi setorannya mencapai Rp134,65 triliun, naik 21%. Pertumbuhan dobel digit tersebut salah satunya dipengaruhi implementasi kenaikan tarif cukai. Sepanjang Agustus, realisasinya mencapai Rp12,6 triliun atau tumbuh 12,6% dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, realisasi penerimaan bea masuk mencapai Rp31,95 triliun, tumbuh 33%. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi membaiknya kinerja impor nasional sebagai dampak tingginya harga komoditas dan BBM.
Untuk penerimaan bea keluar, realisasinya mencapai Rp34,66 triliun, naik 83%. Menurut Sri Mulyani, realisasi bea keluar yang tinggi tersebut didorong tingginya harga CPO pada awal tahun hingga Mei 2022, serta kebijakan flush out yang meningkatkan volume ekspor.
Meski demikian, ia juga menyoroti harga CPO yang mulai mengalami tren penurunan pada Agustus 2022 walaupun kinerja bea keluar secara keseluruhan tetap positif.
"Ini terutama untuk bea keluar kita semuanya tahu berhubungan dengan CPO," ujar Sri Mulyani. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.