Logo Amazon. (Foto: THOMAS/SAMSON/AFP/www.hollywoodreporter.com)
LONDON, DDTCNews - Serikat pekerja Inggris, Unite merilis laporan dugaan pengalihan laba yang dilakukan raksasa perusahaan e-commerce Amazon senilai £8,2 miliar atau setara dengan Rp163,6 triliun.
Anggota Komite Keuangan Parlemen Inggris Emma Hardy mengatakan laporan Unite menemukan anomali data deklarasi laba Amazon pada 2019. Perusahaan digital asal AS itu menyatakan pendapatan dari pasar Inggris mencapai £13,7 miliar. Namun, data keterbukaan informasi perusahaan pada Companies House deklarasi pendapatan hanya £5,5 miliar.
"Laporan ini benar-benar mengkhawatirkan. Saya mendukung dilakukan penyelidikan terbuka tentang pajak yang dibayar Amazon," katanya, dikutip pada Kamis (12/8/2021).
Hardy menjelaskan pengalihan laba dalam skala besar dapat mengurangi beban pembayaran pajak Amazon di Inggris. Dia menduga laba Amazon dari Inggris dialihkan ke perusahaan yang berbasis di Luksemburg, yaitu Amazon EU Sarl.
Akibat pengalihan laba tersebut, sambung politisi dari Partai Buruh itu, Amazon hanya membayar pajak di Inggris maksimal sejumlah £84 juta. Sementara itu, proyeksi kekurangan pembayaran pajak perusahaan mencapai £46 juta.
"Amazon membukukan pendapatan €57 miliar untuk perusahaan yang berbasis di Luksemburg. Dengan populasi sekitar 614.000, rata-rata penjualan barang dan jasa kepada penduduk Luksemburg mencapai €92.000 pada 2019," tuturnya.
Meski demikian, laporan serikat pekerja tersebut ternyata dibantah Amazon. Jubir perusahaan menegaskan keuntungan Amazon di Inggris tidak dialihkan keluar negeri. Menurutnya, laporan tersebut melupakan satu aspek penting.
Indikator yang luput dari perhitungan adalah tak semua perusahaan Amazon di Inggris menyampaikan data kepada Companies House. Untuk itu, laporan Unite menemukan perbedaan deklarasi perusahaan dengan data dari Companies House.
"Total kontribusi pajak kami di Inggris £1,1 miliar pada 2019. Perinciannya £293 juta dalam bentuk pajak langsung dan £854 juta dalam pajak tidak langsung. Itu berasal dari penjualan ritel dan Amazon Web Service," jelasnya seperti dilansir cityam.com. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.