PEREKONOMIAN INDONESIA

Harga Komoditas Pangan Turun, Inflasi Agustus 2022 Capai 4,69 Persen

Muhamad Wildan | Kamis, 01 September 2022 | 11:45 WIB
Harga Komoditas Pangan Turun, Inflasi Agustus 2022 Capai 4,69 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi hingga Agustus 2022 mencapai 4,69% secara tahunan atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 4,94%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan terdapat beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Kalau diperhatikan, komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras," katanya, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Secara lebih terperinci, inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food mencapai 8,93% pada Agustus 2022. Meski harga bawang merah dan cabai-cabaian mengalami penurunan, harga beras dan telur ayam ras mulai mengalami peningkatan.

Margo menyebut meningkatnya harga beras dan telur ayam ras tersebut perlu diantisipasi mengingat kedua komoditas tersebut memberikan andil besar terhadap inflasi.

Pada Agustus 2022, BPS mencatat harga beras mulai naik dari Rp11.520 per kilogram pada bulan sebelumnya menjadi Rp11.550 per kilogram pada bulan ini. Beras mengalami inflasi bulanan sebesar 0,54% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,016%.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Sementara itu, telur ayam ras mengalami peningkatan harga sebesar 2,87% dalam 1 bulan Rp28.330 per kilogram pada Juli 2022 menjadi Rp29.140 per kilogram pada Agustus 2022. Pergerakan harga tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,022%.

Selanjutnya, BPS mencatat inflasi inti mencapai 3,04%, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi inti mengindikasi tingginya konsumsi dan daya beli. Kenaikan inflasi inti pada Agustus 2022 didorong oleh kenaikan harga ikan segar, sewa rumah, dan mobil.

Terakhir, inflasi komponen harga diatur pemerintah atau administered prices tercatat mencapai 6,84% pada Agustus 2022. Berdasarkan catatan BPS, kenaikan tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil besar terhadap laju inflasi administered prices. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?