PROVINSI RIAU

Gubernur Minta Kabupaten dan Kota Aktif Pungut Pajak Kendaraan

Muhamad Wildan | Minggu, 08 Oktober 2023 | 15:30 WIB
Gubernur Minta Kabupaten dan Kota Aktif Pungut Pajak Kendaraan

Ilustrasi.

PEKANBARU, DDTCNews - Gubernur Riau Syamsuar meminta pemkab/pemkot di Provinsi Riau untuk turut berpartisipasi aktif dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).

Syamsuar mengatakan partisipasi aktif dari pemerintah daerah merupakan konsekuensi logis dari adanya kewenangan pemungutan opsen PKB dan BBNKB sebagaimana dalam Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) yang disetujui oleh DPRD Riau.

"Kami akan mendorong partisipasi aktif dari pemkab/pemkot dalam pemungutan pajak daerah, terutama opsen PKB dan BBNKB," katanya, dikutip pada Minggu (8/10/2023).

Baca Juga:
Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Perlu diketahui, opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu. Merujuk pada UU 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD), tarif opsen PKB dan BBNKB adalah sebesar 66% dari pokok PKB dan BBNKB.

Opsen PKB dan BBNKB merupakan 2 jenis pajak baru yang menjadi kewenangan pemkab/pemkot. Kehadiran opsen akan menggantikan skema bagi hasil PKB dan BBNKB dari pemprov ke pemkab/pemkot yang selama ini berlaku.

"Jika selama ini masih menggunakan konsep bagi hasil pemkab/pemkot, tidak ada peran pemungutan pajak daerah. Dengan konsep opsen tentu akan terbagi langsung pada saat penerimaan," tutur Syamsuar.

Baca Juga:
Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Pembayaran opsen PKB dan opsen BBNKB masuk ke kas daerah kabupaten/kota bersamaan dengan pembayaran PKB dan BBNKB ke kas daerah provinsi melalui mekanisme split payment secara langsung dan otomatis.

Ketentuan PKB dan BBNKB beserta opsen berdasarkan UU HKPD baru akan berlaku pada 2025, 3 tahun terhitung sejak tanggal diundangkannya UU HKPD. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha