Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: Humas BI)
MAKASSAR, DDTCNews—Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang jauh di atas pertumbuhan nasional, dengan laju inflasi yang terjaga.
“Alhamdulillah tahun lalu Provinsi Sulsel infasinya sangat rendah 3,5%, dan selamat bahwa Sulsel pertumbuhan ekonomi tahun 2018 itu 7,2%, tahun 2019 diperkirakan 7,2%-7,6%,” puji Perry Warjiyo di Makassar, saat meresmikan Gedung Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulsel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sulsel, pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2017 juga mencapai 7,2%, tertinggi kedua nasional setelah Provinsi Maluku Utara. Adapun laju inflasi saat itu mencapai 4,4% dari target BI di kisaran 3,5%.
Gubernur BI menyatakan sinergi antara BI, pemerintah dan lembaga terkait mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018, dan diharapkan meningkat pada 2019. Untuk mempertahankannya, Perry menyebut 5 tugas penting yang memerlukan sinergi antarlembaga.
Kelima tugas tersebut adalah mendorong ekspor dengan memangkasan prosedur, menggenjot investasi dengan peringkat ease of doing business, meningkatkan pembiayaan terutama infrastruktur, mendorong pariwisata dan ekonomi kerakyatan termasuk ekonomi syariah.
“Dengan keadaan global saat ini yang diwarnai penurunan harga komoditas, Indonesia yang masih mengandalkan ekspor komoditas, termasuk di daerah Sulawesi, perlu semakin meningkatkan sinergi antarlembaga,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Pada kesempatan sama, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyatakan pemerintah provinsi selalu berkoodinasi dengan BI dalam rangka mengendalikan inflasi. Ia juga mengapresiasi Kantor BI Sulsel, yang merangkul seluruh stakeholder dalam mendorong ekonomi Sulsel.
Dalam momentum tersebut, Gubernur BI juga menyerahkan bantuan kepada beberapa lembaga di Sulse. Bantuan pertama adalah untuk pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang berupa toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata.
Kemudian bantuan untuk Pondok Pesantren As'Adiyah, Masjid As’Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana masjid, dan prasarana pendukung pertanian. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.