VIETNAM

Genjot Konsumsi, Vietnam Bakal Obral Diskon PPN Hingga Akhir Tahun

Muhamad Wildan | Sabtu, 25 September 2021 | 14:00 WIB
Genjot Konsumsi, Vietnam Bakal Obral Diskon PPN Hingga Akhir Tahun

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews - Vietnam berencana memberikan beragam insentif pajak dengan pagu mencapai VND21,3 triliun atau setara Rp13,3 triliun. Langkah ini diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi setelah gelombang keempat pandemi Covid-19 melanda negara tersebut.

Saat ini parlemen Vietnam sedang menimbang usulan pemerintah yang berencana memberikan diskon PPN hingga 30% pada 3 bulan terakhir tahun 2021.

"Keringanan pajak ini akan memberikan manfaat bagi konsumen mengingat kebijakan tersebut akan menurunkan biaya yang diperlukan untuk barang dan jasa," ujar Menteri Keuangan Vietnam Ho Duc Phoc seperti dilansir vnexpress.net, dikutip Selasa (21/9/2021).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Sektor-sektor yang rencananya akan memanfaatkan diskon PPN antara lain sektor transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, perfilman, hiburan, hingga sektor olahraga.

Melalui insentif ini, diperkirakan total potensi penerimaan PPN yang tidak dipungut oleh pemerintah akan mencapai VND5 triliun. Adapun tarif PPN yang berlaku di Vietnam saat ini adalah sebesar 10% untuk sebagian besar barang, sedangkan barang mewah dikenai PPN 15%.

Selain memberikan insentif PPN, Vietnam juga berencana untuk memberikan diskon pajak korporasi sebesar 30% khusus bagi perusahaan dengan pendapatan di bawah VND200 miliar serta yang tahun lalu mengalami kerugian.

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Melalui kebijakan ini, potensi pajak korporasi yang tidak dipungut oleh Vietnam diperkirakan akan mencapai VND2,2 triliun.

Terakhir, pemerintah juga mengusulkan pembebasan PPh orang pribadi, PPN, dan pajak-pajak lainnya khusus bagi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak pengusaha kecil khusus pada kuartal III/2021 dan kuartal IV/2021.

Potensi penerimaan pajak yang hilang akibat kebijakan ini diperkirakan akan mencapai VND8,8 triliun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:13 WIB KANWIL DJP JAKARTA KHUSUS

Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra