ASPIRASI INDUSTRI

Gaikindo Minta PPnBM Sedan Dipangkas

Redaksi DDTCNews | Selasa, 05 Juli 2016 | 09:04 WIB
Gaikindo Minta PPnBM Sedan Dipangkas Gaikindo

JAKARTA, DDTCNews – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) memberi proposal pengajuan penurunan pajak mobil sedan kepada Kementerian Perindustrian. Langkah tersebut didukung oleh sejumlah raksasa otomotif seperti Mercedes Benz, Mazda, Toyota dan Honda.

Ketua I Gakindo Jongkie Sugiarto menyatakan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) bagi mobil sedan sangat tinggi, yaitu mencapai 30%. Besaran ini jauh bila dibandingkan dengan mobil tipe hatchback yang mendapatkan PPnBM hanya 10%.

“Mobil edan cuma ada di bagian bagasi saja bedanya sama hatchback. Kan aneh. Mobil yang ada buntutnya kena PPnBM 30%, yang tidak ada buntutnya hanya 10%. Kami minta kebijakan ini dikoreksi,” ujar Jongkie beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga:
Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Astrid Ariani Wijaya, Senior Marketing Manager PT Mazda Motor Indonesia mengaku tantangan penjualan mobil sedan di Indonesia adalah pajaknya yang tidak kompetitif dengan mobil di segmen lainnya. Padahal di luar negeri, penjualan mobil didominasi produk sedan.

Deputy Director Sales Operation Mercedes Benz Passenger Cars Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan jika pajak sedan diturunkan, tentu penjualan sedan akan lebih bergairah dan lebih menggoda konsumen. Ia melanjutkan, tren penjualan sedan memang melambat dan butuh rangsangan supaya berkembang.

Lain halnya dengan Honda. Produsen kendaraan asal Jepang ini siap memproduksi lokal sedan di Indonesia, meskipun Honda belum mau bicara perihal sedan jenis apa yang nantinya bisa di produksi di dalam negeri.

“Kalau memang benar pemerintah akan merevisi pajak sedan, kami tidak akan hanya bawa sedan ke sini, lebih dari itu kami juga ingin memproduksi sedan di Indonesia,” kata Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor Jonfis Fandy. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Siapkan Tarif Bea Masuk untuk Impor dari Uni Eropa

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak