INGGRIS

Formula 1 Diduga Hindari Pajak Rp6,7 T

Redaksi DDTCNews | Rabu, 30 November 2016 | 15:34 WIB
Formula 1 Diduga Hindari Pajak Rp6,7 T (Foto: Skysports.com)

LONDON, DDTCNews – Komisi Eropa melakukan penyelidikan pajak atas dugaan penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan Formula 1, yang berdasarkan hasil investigasi diduga tidak membayar kewajiban pajaknya sejumlah £400 juta atau setara dengan Rp6,7 triliun selama dekade terakhir.

Berdasarkan laporan dailymail, perusahaan Formula 1 hanya membayar PPh Badan sebesar US$6,5 juta atau Rp88 miliar atas profit senilai US$463,6 juta setara dengan Rp6,2 triliun dari penghasilan sebesar US$1,7 miliar atau Rp23 triliun.

“Jumlah yang dibayarkan delapan kali lebih rendah dari jumlah pajak yang seharusnya dibayar,” ungkap laporan dailymail, Sabtu (26/11).

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Formula 1 yang berbasis di London memiliki perusahaan induk bernama Delta Topco. Delta Topco merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Jersey. Anak perusahaan yang merupakan perusahaan offshore memberikan pinjaman dalam jumlah yang besar kepada perusahaan di London yang mengelola profit dari Formula 1.

Perusahaan Formula 1 tersebut membayar ratusan juta poundsterling atas bunga pinjaman kepada afiliasinya tersebut sehingga menderita kerugian yang berdampak pada tagihan pajak yang kecil. Keuntungan tersebut dialihkan kepada afiliasi offshore-nya yang pada akhirnya akan dinikmati oleh Delta Topco.

Menurut keterangan dari perusahaan F1, skema yang mereka lakukan merupakan skema transfer pricing yang sah seperti yang dilakukan oleh perusahaan global lainnya yaitu Amazon dan Apple. Kendati demikian, Komisi Eropa akan tetap melakukan investigasi lebih lanjut atas kasus dugaan penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan F1.

Namun, salah seorang kepala perpajakan di Asosiasi Chartered Certified Accountants Chas Roy-Chowdhury mengatakan Komisi Eropa tidak akan mampu menelisik lebih dalam atas kasus yang terjadi di F1 setelah Inggris menyatakan diri untuk keluar dan meninggalkan Uni Eropa. (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP