ADMINISTRASI PAJAK

Fiskus Ingatkan WP soal Modus Penipuan yang Mengatasnamakan M-Pajak

Redaksi DDTCNews | Jumat, 01 November 2024 | 14:30 WIB
Fiskus Ingatkan WP soal Modus Penipuan yang Mengatasnamakan M-Pajak

SIDRAP, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sidrap kembali mengingatkan wajib pajak di tempat pelayanan terpadu (TPT) untuk mewaspadai modus penipuan mengatasnamakan aplikasi M-Pajak.

M-Pajak merupakan aplikasi resmi berbasis mobile yang dikembangkan oleh Ditjen Pajak (DJP) untuk memudahkan wajib pajak mendapatkan layanan perpajakan yang lebih personal, mudah, dan cepat secara digital.

“Biasanya penipu akan meminta wajib pajak untuk mengunduh dan menginstal aplikasi M-Pajak melalui tautan situs yang mencurigakan,” kata petugas TPT KP2KP Sidrap Reiza Handayati Sirait dikutip dari situs web DJP, Jumat (1/11/2024).

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Kondisi tersebut tentu berpotensi membahayakan keamanan data pribadi wajib pajak selaku pengguna layanan. Untuk itu, lanjut Reza, wajib pajak harus memastikan selalu mengunduh aplikasi M-Pajak hanya melalui Google Play pada laman http://play.google.com.

“Selalu pastikan situs adalah resmi dan jangan salah unduh,” tuturnya.

Apabila menemukan keraguan atas informasi pajak yang diterima, lanjut Reiza, wajib pajak dapat mengonfirmasikan terlebih dahulu ke kantor pajak atau melalui saluran komunikasi resmi lainnya yang tersedia.

Baca Juga:
Keputusan yang Dikirim via Coretax Dianggap Sudah Diterima Wajib Pajak

“Whatsapp layanan kami ada di nomor 081244204462 atau melalui email [email protected],” ujarnya.

KP2KP Sidrap berharap wajib pajak terus meningkatkan kewaspadaan, sekaligus mencegah risiko yang timbul akibat modus penipuan yang mengatasnamakan pajak.

Sementara itu, Arin, selaku wajib pajak, menyampaikan apresiasinya atas imbauan yang diberikan. Menurutnya, informasi modus penipuan tersebut sangatlah penting untuk disosialisasikan kepada para wajib pajak.

“Pesan ini sangat penting yang membantu kami untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memastikan kebenaran informasi perpajakan yang kami terima,” katanya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP