SUKU BUNGA THE FED

Ekonom: Indonesia Harus Bersiap Diri

Awwaliatul Mukarromah | Rabu, 21 Desember 2016 | 14:13 WIB
Ekonom: Indonesia Harus Bersiap Diri

JAKARTA, DDTCNews – Pekan lalu, The Federal Reserved dalam sidang The Federal Open Market Committee (FOMC) menaikkan suku bunga acuan Federal Funds Rate sebesar 0,25 basis poin, yaitu dari 0,5% menjadi 0,75%.

Beberapa ekonom menilai, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus mulai meningkatkan persiapan untuk menghadapi kenaikan suku bunga The Fed ke depannya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Masyita Crystallin mengakui bahwa saat ini penganggaran telah dilakukan secara kredibel oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga terus berusaha mempersempit ketimpangan infrastruktur, agar daya saing ekonomi dapat meningkat.

Baca Juga:
Kota Bogor Bakal Pakai Opsen Pajak untuk Subsidi Biskita Transpakuan

“Tapi, pemerintah perlu memastikan pelaksanaan proyek-proyek prioritas yang berguna sebagai stimulus ekonomi di jangka pendek namun juga untuk meningkatkan potential output di jangka panjang,” jelasnya seperti dikutip laman Kemenkeu RI, Rabu (21/12).

Ekonom Yoopie Abimanyu mengatakan dari pemerintah dan BI harus bersiap diri. Kenaikan suku bunga dapat memengaruhi depresiasi nilai tukar rupiah.

Di sisi APBN, pelemahan rupiah dapat membebani pembayaran utang dan obligasi dalam dolar. “Sedangkan dari sisi moneter, BI selama ini melakukan relaksasi moneter melalui penurunan tingkat bunga, kemungkinan harus menahan semua instrumen moneter,” katanya.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Sementara itu, Ekonomi Wahyu Ario Pratomo menjelaskan bahwa salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah berkurangnya cadangan devisa Indonesia, karena terjadinya capital outflow dari pasar keuangan.

“Bagi Indonesia yang perlu ditingkatkan adalah penanaman modal asing melalui kemudahan dalam berbisnis karena capital inflow ke sektor riil lebih menjamin kestabilan cadangan devisa kita,” ungkapnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi