CHINA

Efek Corona, Perusahaan Multinasional Minta Insentif Pajak

Dian Kurniati | Jumat, 28 Februari 2020 | 14:06 WIB
Efek Corona, Perusahaan Multinasional Minta Insentif Pajak

Ilustrasi. 

BEIJING, DDTCNews—Perusahaan-perusahaan multinasional di China mendesak Presiden China Xi Jinping dan kabinetnya untuk memberikan keringanan pajak bagi pelaku usaha guna menghindari kerugian yang lebih besar akibat wabah virus Corona.

Presiden Kadin Uni Eropa di China Joerg Wuttke mengatakan hampir setengah dari 577 anggotanya mengalami penurunan pendapatan hingga dua digit pada semester pertama tahun fiskal ini.

“Penanganan virus adalah tugas yang paling penting, akan tetapi langkah-langkah yang lebih besar lainnya juga harus tetap diprioritaskan untuk mengembalikan ekonomi riil,” katanya, Kamis (27/2/2020).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Kondisi yang sama juga terjadi di perusahaan asal AS di China. Menurut Kadin AS di China hampir setengah dari 169 perusahaan memprediksi pendapatan akan menurun tahun ini jika bisnis mereka tidak pulih pada akhir April 2020.

Sementara seperlima dari total anggota Kadin AS di China memprediksi pendapatan akan tergerus hingga 50% apabila isu Corona berlanjut sampai Agustus. Tak hanya itu, sebanyak 10% anggota juga sudah melaporkan kerugian hingga US$70.000 per hari.

“Dampaknya memang signifikan, misalnya terhadap operasional perusahaan, produktivitas staf, peningkatan biaya, penurunan pendapatan, dan lain sebagainya,” kata Ketua Kadin AS di China Greg Gilligan.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Kondisi yang terjadi belakangan ini juga membuat anggota Kadin AS pesimistis terhadap proses bisnis di China. Bahkan, 44% anggota Kadin AS menilai hubungan bisnis AS-China tampaknya akan rusak untuk dua tahun ke depan.

Dengan pelbagai survei yang dilakukan tersebut, para pengusaha multinasional mendesak pemerintah China untuk melakukan tindakan penyeimbangan antara penanggulangan wabah dan memulihkan kembali perekonomian negara.

Dilansir dari Voanews, beberapa pemerintah daerah China telah meluncurkan beberapa kebijakan untuk membantu pengusaha, meski masih terlalu dini untuk menghitung dampak wabah Corona terhadap prospek bisnis jangka panjang.

Kebijakan itu misalnya berupa keringanan pajak, serta mengurangi biaya sewa properti untuk membantu keberlanjutan bisnis asing yang beroperasi di China. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra