BELGIA

Duh, Tax Gap PPN Tahun Ini Diprediksi Tembus Rp2.900 Triliun

Redaksi DDTCNews | Senin, 14 September 2020 | 15:49 WIB
Duh, Tax Gap PPN Tahun Ini Diprediksi Tembus Rp2.900 Triliun

Ilustrasi. (DDTCNews)

BRUSSELS, DDTCNews—Komisi Eropa memperkirakan tax gap pajak pertambahan nilai (PPN) atau selisih antara potensi penerimaan PPN dan realisasi setoran PPN di negara-negara anggota Uni Eropa akan meningkat tahun ini.

Melalui keterangan resmi, Komisi Eropa menyebut tax gap PPN tahun ini akan menyentuh €164 miliar atau setara dengan Rp2.900 triliun. Prediksi itiu naik dari hasil laporan Komisi Eropa untuk tax gap PPN 2018 yang mencapai €140 miliar.

"Tax gap PPN untuk seluruh negara anggota Uni Eropa sebenarnya sudah menurun sejak 2013. Tapi resesi akibat Covid-19 kemungkinan akan berdampak buruk kepada ekonomi," kata Komisi Eropa dikutip Senin (14/9/2020).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Komisi Eropa menilai upaya untuk menekan tax gap PPN saat ini makin berat. Pada 2017, tax gap PPN yang bisa ditutup hingga €2,9 miliar. Tahun berikutnya, tax gap PPN yang bisa ditutup hanya €1 miliar.

Untuk itu, perlu upaya ekstra dari negara anggota untuk terus menekan tax gap PPN pada tahun-tahun mendatang dengan mereformasi komprehensif kebijakan PPN di Uni Eropa. Menurutnya, cara tersebut dapat efektif mengakhiri praktik penipuan PPN.

Laporan tax gap PPN dari 28 negara anggota Uni Eropa menempatkan Rumania dengan tingkat kesenjangan PPN paling tinggi sebesar 33,8%. Diikuti, Yunani 30,1% dan Lithuania sebesar 25,9%.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Kendati Rumania masih menempati urutan tertinggi untuk tax gap PPN, negara tersebut dinilai relative konsisten dalam menekan angka kesenjangan PPN dari tahun fiskal 2013 yang saat itu mencapai 41%.

Tax gap PPN terendah pada 2018 ditempati Swedia dengan angka 0,7%. Kemudian angka tax gap PPN Kroasia sebesar 3,5% dan Finlandia sebesar 3,6%. Adapun rata-rata tax gap PPN Uni Eropa berada pada angka 9,2% untuk laporan kinerja 2018.

"Upaya menutup peluang penipuan dan penggelapan PPN telah membuat kemajuan bertahap, tetapi juga menunjukan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ungkap Komisioner Ekonomi dan Pajak Uni Eropa Paolo Gentiloni.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Seperti dilansir Tax Notes International, Uni Eropa menyerukan untuk meningkatkan upaya melawan penipuan di sektor PPN. Otoritas menerbitkan kebijakan penyederhanaan PPN, termasuk menaikkan kerja sama lintas batas.

Komisi Eropa telah meminta negara anggota untuk mengadopsi arahan reformasi PPN Uni Eropa dalam kebijakan nasional dengan meningkatkan peran teknologi dalam melakukan perbaikan regulasi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN