Nasabah antre di Bank BRI Kantor Cabang Kendari Samratulangi, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/12/2020). Bank BRI Cabang Kendari dipenghujung 2020 mencatat realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kredit Modal Kerja mencapai Rp32,8 miliar. (ANTARA FOTO/Jojon/rwa)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 23 Desember 2020 senilai Rp502,71 triliun atau 72,3% dari total anggaran Rp695,2 triliun.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Nugraha mengatakan tren penyerapan anggaran PEN semakin baik pada pekan-pekan terakhir 2020. Menurutnya,v
"Realisasi program PEN menunjukkan akselerasi yang terus meningkat pada kuartal IV/2020 ini, telah mencapai Rp 184,3 triliun jika dibandingkan dengan realisasi per 30 September 2020 sebesar Rp 318,48 triliun," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/12/2020).
Kunta mengatakan dua klaster dalam penganggaran PEN telah mencatatkan realisasi lebih dari 90%, yakni klaster perlindungan sosial dan klaster dukungan UMKM.
Realisasi anggaran klaster perlindungan sosial mencapai Rp217,99 triliun atau 94,7% dari alokasi Rp230,21 triliun sedangkan klaster dukungan UMKM Rp107,93 triliun atau 92,8% dari pagu Rp116,31 triliun.
Selanjutnya, realisasi anggaran klaster dukungan sektoral kementerian/lembaga dan pemda tercatat Rp59,77 triliun atau 88,1% dari pagu Rp67,86 triliun. Sementara realisasi klaster kesehatan baru Rp54,13 triliun atau 54,4% dari alokasi Rp99,5 triliun.
Pada klaster insentif dunia usaha, realisasi anggarannya tercatat Rp54,73 triliun atau 45,4% dari alokasi anggaran Rp120,61 triliun. Adapun pada klaster pembiayaan korporasi realisasinya Rp8,16 triliun atau 13,4% dari pagu Rp60,73 triliun.
Kunta menyebut beberapa program pada klaster perlindungan sosial yang telah mencapai realisasi 100% di antaranya program keluarga harapan (PKH) dan bantuan beras, kartu sembako dan bantuan tunai, bansos untuk warga Jabodetabek.
Kemudian bansos tunai non-Jabodetabek, bantuan subsidi gaji. Berbagai program perlindungan sosial tersebut telah menjangkau jutaan keluarga yang terdampak pandemi Covid-19.
"Pemerintah terus berupaya memaksimalkan penyaluran program PEN hingga akhir tahun 2020 untuk mendukung pergerakan ekonomi masyarakat sekaligus sebagai daya ungkit pertumbuhan ekonomi nasional, juga guna penanganan Covid-19 bidang kesehatan," ujarnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.