FILIPINA

Dorong Produktivitas Usaha, Keringanan Pajak Disiapkan

Redaksi DDTCNews | Rabu, 08 Desember 2021 | 11:00 WIB
Dorong Produktivitas Usaha, Keringanan Pajak Disiapkan

Ilustrasi.

BAGUIO, DDTCNews – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Baguio menyetujui rancangan undang-undang insentif pajak bagi perusahaan sebagai upaya untuk memperkuat produktivitas yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Anggota DPR Mark Go mengatakan rancangan undang-undang insentif pajak perusahaan tersebut disetujui DPR pada 1 Desember 2021. Dengan persetujuan tersebut, undang-undang soal insentif produktivitas tahun 1990 diganti dengan UU No. 10410/ 2021.

"Kemampuan perusahaan untuk bersaing secara global bergantung pada kapasitas perusahaan ini untuk memproduksi dan menawarkan barang dengan cara yang paling efektif dan efisien," katanya seperti dilansir Manila Times, Rabu (08/12/2021).

Baca Juga:
Cari Tambahan Penerimaan, Negara ini Rombak Regulasi Pajak Warisan

Kota Baguio merupakan wilayah bagian di Filipina yang menjadi kawasan ekonomi khusus Filipina. Di kota ini, fasilitas insentif pajak diberikan pada 12 area priotitas investasi, yang meliputi industri ICT, pengembangan energi, industry kreatif, manufaktur, dan lain sebagainya.

Perusahaan yang mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan yang menunjang produktivitas usaha akan diberikan fasilitas insentif pajak. Untuk itu, perlu adanya 10 karyawan atau lebih yang membentuk komite insentif produktivitas di perusahaan.

Selanjutnya, apabila perusahaan sudah menerapkan syarat insentif produktivitas, pemerintah akan mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas pajak berupa potongan pajak penghasilan atas upah yang diperoleh karyawan.

Baca Juga:
Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Selain mendorong investasi di Baguio, kebijakan insentif ini juga diharapkan dapat menciptakan kondisi kerja yang sehat antara pekerja, atasan, dan lingkungannya. Hal itu diharapkan dapat menjadi nilai lebih bagi kawasan ekonomi Baguio ketimbang kawasan ekonomi di negara lain.

Filipina saat ini memang tengah berusaha menarik investasi asing melalui berbagai fasilitas pajak, seperti insentif pajak, tax allowance, bebas pajak, dan berbagai fasilitas lain. (rizki/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:30 WIB KPP PRATAMA BANTAENG

Klarifikasi Data DJP, Petugas Pajak Kunjungi Kantor WP Real Estat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo