Ilustrasi Kantor Pusat Ditjen Pajak.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) terus mengembangkan aplikasi elektronik untuk mendukung seluruh aktivitas proses bisnis, termasuk dalam pemeriksaan. Pada tahun ini, aplikasi desktop pemeriksaan akan dikembangkan dan masuk dalam rekomendasi rencana aksi 2021.
DDTCNews beberapa waktu lalu sempat mewawancarai Direktur Pemeriksaan dan Penagihan DJP Irawan untuk mengupas aplikasi Desktop Pemeriksaan. Menurutnya, aplikasi yang akrab disebut Derik tersebut sudah mulai dijajal pada 2019.
Menurutnya, aplikasi Derik tidak hanya membantu pemeriksa dalam melakukan audit. Instrumen elektronik tersebut juga menjadi jalan DJP meningkatkan kualitas pemeriksaan, mencegah penyalahgunaan kewenangan dan meningkatkan produktivitas pemeriksa.
"Kapasitas satu fiskus itu paling 12 untuk pemeriksaan all taxes dalam satu tahun dan sekarang sudah tidak musim lagi pakai manual-manual dan kami implementasikan desktop pemeriksaan," katanya seperti dikutip Kamis (18/3/2021).
Irawan menuturkan aplikasi Derik tersedia di setiap komputer pemeriksa pajak. Begitu ada penugasan, maka seluruh data pendukung akan dikirimkan kepada auditor pajak melalui Derik, lengkap dengan instruksi tata cara pemeriksaan.
Melalui aplikasi itu, pemeriksa dituntut terbit dalam menjalankan alur pemeriksaan. Setiap tahapan pemeriksaan mulai dari penerbitan surat tugas, audit plan sampai peminjaman dokumen harus dilakukan secara terstruktur. satu tahap tidak dilakukan maka tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya.
"Kami juga bekali pemeriksa dengan metode pengujian. Kenapa kami lakukan ini karena DJP sering kali kalah di pengadilan pajak karena tadi itu, ada prosedur yang tidak dipenuhi kemudian metode pengujian tidak nyambung antara audit plan dengan kesimpulannya," ujarnya.
Irawan mengatakan Derik masuk tahap ujicoba pada 2019 dengan melibatkan 387 KPP termasuk Unit Pelaksana Pemeriksa dan Kanwil. Aplikasi itu kemudian beroperasi pada 2020. Melalui Derik DJP mengembalikan tata cara pemeriksaan berjenjang dengan menggunakan teknologi informasi.
Proses bisnis pemeriksaan melalui Derik menggunakan sistem tim, di mana terdapat fungsi anggota tim, ketua dan supervisor. Tahapan tersebut diharapkan membuat proses pemeriksaan menjadi lebih transparan dan meningkatkan kadar integritas petugas pemeriksa pajak.
"Dulu pemeriksaan dilakukan secara individu yang mengerjakan semua tahap pemeriksaan dari awal sampai akhir sehingga minim pengawasan. Kami ingin kembali ke khitahnya jadi pemeriksaan dilakukan secara tim," imbuhnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.