INSENTIF PAJAK

Diskon Angsuran PPh Pasal 25, Pemanfaatan Terbanyak dari Sektor Ini

Redaksi DDTCNews | Kamis, 28 Oktober 2021 | 18:02 WIB
Diskon Angsuran PPh Pasal 25, Pemanfaatan Terbanyak dari Sektor Ini

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyebut insentif diskon angsuran PPh Pasal 25 masih banyak diminati wajib pajak pada tahun ini.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan sebagian besar pemanfaatan insentif diskon angsuran PPh Pasal 25 datang dari pelaku usaha perdagangan. Sektor ini mendominasi pemanfaat insentif yang ditujukan untuk membantu likuiditas pelaku usaha tersebut.

"Serapan insentif angsuran PPh Pasal 25 sampai dengan saat ini didominasi dari sektor perdagangan," katanya, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Neilmaldrin memerinci sektor usaha yang paling banyak mengajukan diskon angsuran PPh Pasal 25 adalah pengusaha perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak dengan kode klasifikasi lapangan usaha (KLU) 46100. Sektor ini mengajukan 5.012 permohonan.

Kemudian, ada pengusaha perdagangan besar berbagai macam barang perdagangan eceran, bukan mobil dan motor (KLU 46900) sebanyak 2.966 permohonan. Selanjutnya, sektor jasa pengurusan transportasi (KLU 52291) sebanyak 2.501 permohonan.

Kemudian, sektor perdagangan besar mesin, peralatan, dan perlengkapan lainnya (KLU 46599) sebanyak 2.069 permohonan. Sektor perdagangan eceran berbagai macam barang seperti makanan, minuman, atau tembakau di supermarket/minimarket (KLU 47111) sebanyak 1.958 permohonan.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Ada pula sektor usaha restoran (KLU 56101) sebanyak 1.576 permohonan. Pelaku usaha perdagangan besar makanan dan minuman lainnya (KLU 46339) sebanyak 1.387 permohonan.

Seperti diketahui, hingga pertengahan Oktober 2021, sebanyak 57.529 wajib pajak sudah memanfaatkan insentif pengurangan 50% angsuran PPh Pasal 25. Insentif pengurangan angsuran PPh Pasal 25 mulai masa pajak Juli 2021 hingga Desember 2021 hanya bisa dimanfaatkan wajib pajak yang masuk ke dalam 216 kode klasifikasi lapangan usaha (KLU). (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini