KOTA MATARAM

Diskon 50% PBB Dapat Apresiasi Pengusaha

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 September 2021 | 19:30 WIB
Diskon 50% PBB Dapat Apresiasi Pengusaha

Pengendara sepeda motor melintas di depan bangunan salah satu hotel di kawasan wisata Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Jumat (13/8/2021). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/hp.

MATARAM, DDTCNews - Kebijakan insentif pajak daerah yang digulirkan Pemkot Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan apresiasi dari pelaku usaha.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram Yono Sulistyo mengatakan insentif pajak daerah cukup membantu menjaga arus kas perusahaan selama pandemi Covid-19. Dia menyampaikan disalurkannya insentif membuat pelaku usaha menghemat pembayaran pajak.

Salah satu jenis insentif yang dirasakan adalah pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan (PBB-P2). Yono menyampaikan penghematan pajak yang dialami seorang pengusaha bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Baca Juga:
Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

"Karena bagi hotel yang memiliki area luas, relaksasi PBB bisa membantu kami hemat anggaran Rp25-Rp50 juta lebih," katanya dikutip pada Selasa (7/9/2021).

Yono menjelaskan insentif PBB-P2 diberikan dalam bentuk diskon pokok pajak sebesar 50%. Besaran diskon tersebut merupakan kelanjutan insentif yang sama tahun lalu dengan potongan pajak sebesar 75%.

Selain itu, insentif yang juga dianggap sangat bermanfaat bagi pelaku usaha adalah libur bayar iuran BPJS Ketenagakerjaan. Relaksasi tersebut tidak lepas dari kondisi Covid-19 yang memukul sektor pariwisata di NTB.

Baca Juga:
DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Menurutnya, banyak pelaku usaha yang terpaksa tutup karena tidak ada kunjungan wisatawan. Sehingga tidak mempunyai kemampuan membayar beberapa kewajiban rutin seperti pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan.

"Setop pembayaran iuran BPJS Tenaga Kerja selama Covid-19 untuk pengusaha karena usaha banyak yang tutup dan merugi akibat kondisi pasar yang tidak jelas. Pihak BPJS juga setop melakukan penagihan iuran dengan menggunakan jasa pengacara negara dari kejaksaan," imbuhnya seperti dilansir Lombok Post. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi