KEBIJAKAN PAJAK

Dirjen Pajak Minta WP Cermati Tanggal Berlaku UU HPP

Muhamad Wildan | Jumat, 29 Oktober 2021 | 17:45 WIB
Dirjen Pajak Minta WP Cermati Tanggal Berlaku UU HPP

Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam webinar Sosialisasi UU HPP yang diadakan Kadin Indonesia, Jumat (29/10/2021).

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) mengingatkan wajib pajak untuk dapat memperhatikan jadwal berlaku dari setiap klausul perpajakan sebagaimana tertuang dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan UU HPP mengubah ketentuan di berbagai undang-undang perpajakan, termasuk mengatur program pengungkapan sukarela (PPS) dan pajak karbon. Namun, jadwal pemberlakuan ketentuan baru itu ditetapkan berbeda-beda.

"Ini yang menjadi catatan saya karena kami yang menjalankan UU ini secara administratif di pajak dan ada beberapa di DJBC. Concern mengenai pemberlakuan menjadi penting," katanya dalam webinar Sosialisasi UU HPP yang diadakan Kadin Indonesia, Jumat (29/10/2021).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Sebagaimana yang diatur pada Pasal 17 UU HPP, ketentuan-ketentuan baru UU PPh yang telah direvisi dengan UU HPP ditetapkan mulai berlaku pada tahun pajak 2022. Ketentuan baru mengenai UU PPN yang telah diubah dengan UU PPN ditetapkan mulai berlaku sejak 1 April 2022.

Sementara itu, ketentuan terbaru UU KUP pada UU HPP ditetapkan mulai berlaku sejak tanggal UU HPP diundangkan. Ketentuan yang sama juga berlaku atas ketentuan UU Cukai yang diubah dengan UU HPP.

Kemudian, program pengungkapan sukarela ditetapkan berlaku hanya pada Januari hingga Juni 2022, sedangkan pajak karbon ditetapkan berlaku sejak 1 April 2022 dan hanya atas badan yang bergerak di bidang PLTU batu bara.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Sembari menunggu diundangkannya UU HPP, Suryo menuturkan DJP saat ini sedang menyiapkan aturan turunan yang diperlukan untuk melaksanakan UU HPP, baik yang berbentuk peraturan menteri keuangan (PMK) maupun peraturan pemerintah (PP).

Dia juga menambahkan DJP sangat terbuka untuk menerima masukan dan catatan dari wajib pajak agar implementasi UU HPP tidak terhambat pada kemudian hari.

"Kesiapan adalah sesuatu yang penting dalam implementasi UU HPP ini," ujar Suryo. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini