JAKARTA, DDTCNews – Dalam kunjungannya ke Ditjen Pajak London, Inggris, Dirjen Pajak Ken Dwijugiastedi sempat berdiskusi mengenai generasi pegawai Ditjen Pajak RI dibandingkan pegawai Ditjen Pajak London.
Dia mengatakan jumlah pegawai Ditjen Pajak London hampir dua kali lipat jumlah pegawai Ditjen Pajak Indonesia. Namun generasi pegawainya berbanding terbalik dengan pegawai Ditjen Pajak RI.
“Ditjen Pajak London memiliki 68 ribu pegawai, sedangkan Ditjen Pajak Indonesia hanya 39 ribu pegawai. Namun, 70% dari 68 ribu pegawai itu generasi umur 40 tahun ke atas, berbanding terbalik dengan di sini,” ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Senin (13/3).
Ken menyatakan pegawai Ditjen Pajak Indonesia sebagian besar atau kurang lebih 70% dari jumlah keseluruhannya merupakan generasi berumur 40 tahun ke bawah, sehingga mayoritas pegawainya banyak yang berusia muda.
“Pegawai Ditjen Pajak kita ini masih anak muda, ini nekat semua, kok mau jadi pegawai pajak di sini. Padahal di London sana pegawai pajaknya sudah tua-tua,” kelakarnya.
Kendati demikian, perbincangan ini menjadi bumbu di tengah keseriusannya dalam pertemuan dengan Ditjen Pajak London. Ia mengatakan kunjungan tersebut dilakukan karena Ditjen Pajak RI ingin belajar berbagai hal dari Ditjen Pajak London, termasuk berdiskusi mengenai langkah yang bisa diterapkan untuk bisa memajaki perusahaan Over The Top (OTT).
Tak hanya itu, program pengampunan pajak Indonesia yang diselenggarakan oleh pemerintah sejak pertengahan 2016 lalu juga menuai pujian dari Ditjen Pajak London, Inggris. Pasalnya, dana penerimaan atau uang tebusan pada program tersebut dinilai cukup luar biasa dibanding dengan negara lainnya.
Dengan berbagai kebijakan yang diterapkan, program itu dinilai cukup berhasil. “Mereka apresiasi program tax amnesty kita,” ujarnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.