Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - APBN 2024 diperkirakan tidak akan mencatatkan surplus sebesar tahun lalu seiring dengan pendapatan negara yang terus mengalami kontraksi dalam 3 bulan terakhir.
Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan pendapatan negara pada tahun ini diperkirakan tidak tumbuh sebesar tahun lalu. Menurutnya, belanja negara pada bulan-bulan berikutnya juga bakal mengalami normalisasi setelah sempat tumbuh pesat di awal tahun.
"Kami sudah prediksi juga bahwa tahun ini tidak akan sehebat tahun lalu dari sisi pendapatan juga. Kami tidak akan melihat surplus yang sehebat tahun-tahun lalu. Kami akan terus manage," katanya, Jumat (26/4/2024).
Pada kuartal I/2024, belanja negara semapt tumbuh 18% akibat penyaluran bantuan pangan, bansos, dan belanja-belanja yang terkait dengan penyelenggaraan pemilu 2024. Namun, belanja negara pada bulan-bulan berikutnya akan kembali normal.
"Belanja kita akan terjadi normalisasi setelah ini. Jadi, setelah pengeluaran besar pada awal tahun karena berbagai aktivitas pada awal tahun yang berbeda dengan pola biasanya, nanti kita akan melihat normalisasi," tutur Isa.
Dari normalisasi belanja tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu membantu upaya pengelolaan surplus atau defisit anggaran di tengah turunnya pendapatan negara.
Sebagai informasi, kinerja pendapatan negara pada kuartal I/2024 mencapai Rp620 triliun, turun 4,1% dibandingkan dengan realisasi pendapatan negara pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penerimaan pajak turun 8,8% menjadi Rp393,9 triliun, sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai turun 4,5% menjadi Rp69 triliun. Berbanding terbalik, setoran dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp156,7 triliun, tumbuh 10%.
Akibat total pendapatan negara yang rendah, APBN membukukan surplus anggaran sejumlah Rp8,1 triliun sepanjang kuartal I/2024. Sebagai perbandingan, surplus anggaran pada kuartal I/2023 tercatat sejumlah Rp128,1 triliun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.