PRANCIS

Diancam AS, Prancis: Jangan Campur Pajak Digital dengan Tarif Wine

Redaksi DDTCNews | Senin, 29 Juli 2019 | 10:11 WIB
Diancam AS, Prancis: Jangan Campur Pajak Digital dengan Tarif Wine

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire. (foto: cdn.dnaindia.com)

PARIS, DDTCNews – Merespons ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pemajakan raksasa digital, Prancis akan mencari kesepakatan dalam pertemuan G7 pada akhir Agustus 2019.

Pada akhir pekan lalu, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang bersumpah akan melakukan pembalasan substantial terhadap Prancis atas undang-undang pajak layanan digital yang disahkan bulan ini.

“Kami ingin bekerja sama dengan teman-teman Amerika terkait dengan pajak yang universal untuk kegiatan digital,” jelas Le Maire saat konferensi pers, seperti dikutip pada Senin (29/7/2019).

Baca Juga:
Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Le Maire juga mengharapkan sudah bisa tercapai kesepakatan dalam periode saat ini hingga akhir Agustus, saat pertemuan para kepala negara G7. Para pemimpin negara G7 dijadwalkan akan menggelar pertemuan di Biarritz Prancis pada 24—26 Agustus 2019.

Dia menekankan tidak ada keinginan untuk secara khusus menargetkan perusahaan asal AS. Pajak 3%, yang dikenakan pada pendapatan yang bersumber dari layanan kepada konsumen Prancis, berlaku untuk seluruh perusahaan digital terbesar di dunia, termasuk perusahaan China dan Eropa.

Pajak digital ini juga ditujukan untuk menghentikan kesenjangan perpajakan yang disebabkan oleh sebagian besar raksasa digital yang nyaris tidakmembayar apapun di negara-negara Eropa. Padahal, mereka mendapat untung besar.

Baca Juga:
Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Atas pengesahan pajak digital tersebut, Trump memberikan ancaman melalui Twitter pada Jumat lalu. Dia mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk mengenakan tarif balasan dengan menaikkan tarif bea masuk terhadap anggur Prancis.

Hal ini menimbulkan keprihatinan dari Federasi Ekspor Anggur dan minuman keras Prancis. Federasi ini menyebut kenaikan tarif dapat merugikanseluruh stakeholder di pasar ini, termasuk klien mereka dan konsumen AS.

Terlebih, pejualan wine Prancis di AS tergolong tinggi karena sekitar 20% wine Prancis dijual di AS. Vintners –penghasil atau penjual wine- Prancis menjual anggur senilai 1,6 miliar euro (sekitar Rp24,9 triliun) tahun lalu kepada konsumen AS.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat! Berbalik Perkasa Atas Dolar AS

Untuk itu Federasi mendesak pemerintah Prancis dan AS untuk melakukan dialog mengenai masalah pajak. Mereka berharap ada solusi yang dapat diambil dengan cepat untuk mencegah terwujudnya ancaman-ancaman dari Negeri Paman Sam.

“AS seharusnya tidak mencampur dua masalah dan mencatat bahwa anggur Eropa sudah menghadapi tarif di AS, seperti halnya anggur AS di Eropa,” imbuh Le Maire seperti dilansir en.rfi.fr. (MG-nor/kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 10:30 WIB BELGIA

Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ayo Pahami Lagi Makna ‘Benar-Lengkap-Jelas’ dalam Laporan SPT Tahunan

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

BERITA PILIHAN
Kamis, 06 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Tarif 9 Jenis Pajak Daerah yang Ditetapkan Pemkab Kutai Kartanegara

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:30 WIB BELGIA

Uni Eropa Siapkan Retaliasi atas Kebijakan Bea Masuk Trump

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Kamis, 06 Februari 2025 | 10:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ayo Pahami Lagi Makna ‘Benar-Lengkap-Jelas’ dalam Laporan SPT Tahunan

Kamis, 06 Februari 2025 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Sri Mulyani Beberkan Peran APBN

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pakai NPWP 9990000000999000, Bupot Tak Ter-Prepopulated ke SPT Tahunan

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:00 WIB CORETAX SYSTEM

Bukti Potong Dibuat Pakai NPWP Sementara, Perhatikan Konsekuensinya

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 136/2024

Definisi Pajak Tercakup Menurut Ketentuan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:17 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Pajak Minimum Global? (Update PMK 136/2024)