UTANG

Di Depan Fitch Ratings, Sri Mulyani Beberkan Posisi Utang Indonesia

Dian Kurniati | Rabu, 24 Maret 2021 | 14:16 WIB
Di Depan Fitch Ratings, Sri Mulyani Beberkan Posisi Utang Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut posisi utang Indonesia masih tergolong rendah di tengah pandemi Covid-19.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah memperbesar pembiayaan pada APBN untuk menangani pandemi Covid-19 beserta dampaknya kepada masyarakat. Meski demikian, dia menyebut rasio utang Indonesia masih berada pada kisaran 38% terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Rasio utang terhadap PDB Indonesia masih di kisaran 38% terhadap PDB. Masih relatif rendah tetapi harus diperhatikan," katanya dalam webinar Fitch on Indonesia 2021, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga:
Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Sri Mulyani mengatakan APBN telah berperan sebagai countercyclical dalam menjaga pertumbuhan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19. Pemerintah pun memperlebar defisit APBN hingga di atas 3% terhadap PDB sepanjang 2020-2022 untuk mendukung pemulihan ekonomi tersebut.

Dia menyebut fokus belanja pemerintah saat ini terdiri atas penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dukungan UMKM, serta dorongan pemulihan dunia usaha. Dengan tingginya kebutuhan belanja akibat pandemi Covid-19, dia menilai posisi utang Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lainnya.

Secara umum, Sri Mulyani menilai ada banyak faktor yang diwaspadai pemerintah saat ini, termasuk kenaikan imbal hasil atau yield obligasi AS (US Treasury), khususnya tenor 10 tahun. Menurutnya, kebijakan AS bisa mempengaruhi pasar keuangan Indonesia, terutama soal capital outflow.

Baca Juga:
Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

"Pemerintah dan Bank Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan upaya mempercepat pemulihan ekonomi dengan memperhatikan stabilitas ekonomi," ujarnya.

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp6.361 triliun. Posisi utang tersebut naik 2,05% dibandingkan dengan posisi pada Januari 2021 senilai Rp6.233 triliun.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings mempertahankan peringkat utang Indonesia pada posisi BBB, dengan outlook stabil. Sri Mulyani pun menyebut Fitch memandang Indonesia sebagai negara yang masih diminati investor.

Dia kemudian menegaskan pemerintah akan terus berupaya mempercepat penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

Rabu, 23 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Daftar Lengkap Menteri Keuangan dari Masa ke Masa, Apa Saja Jasanya?

Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kabinet Gemuk Prabowo, RKAKL dan DIPA 2024-2025 Direstrukturisasasi

BERITA PILIHAN
Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Laporkan SPT Pajak Daerah atas Jasa Kesenian dan Hiburan di DKI

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:00 WIB KOTA PALU

Ada 9 Jenis Pajak Daerah di Kota Palu, Simak Daftar Lengkapnya

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:30 WIB PROVINSI GORONTALO

Mulai 2025, Provinsi-Kabupaten/Kota Tagih Pajak Kendaraan Bersama-sama

Kamis, 24 Oktober 2024 | 17:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP Mungkinkan Cabang untuk Bikin Bukti Potong PPh

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Target Swasembada Energi di Era Prabowo, Apa Strateginya?

Kamis, 24 Oktober 2024 | 16:00 WIB SWISS

Danai Program Pensiun, Negara Ini Bakal Naikkan Tarif PPN

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Masuk Tahap ke-14, Kantor Bea Cukai Terapkan secara Penuh CEISA 4.0

Kamis, 24 Oktober 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tarif PPN Mestinya Naik Jadi 12%, DPR Minta Tunggu Ekonomi Membaik