JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meredenominasi rupiah atau dari Rp1.000 menjadi Rp1. Pemerintah mengharapkan RUU Redenominasi segera masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2017 agar bisa segera meredenominasi rupiah.
Kendati demikian Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui pemerintah belum membahas redenominasi rupiah di Sidang Kabinet. Menurutnya pembahasan redenominasi ke depannya tidak akan mengalami kendala.
"Soal redenominasi ini belum dibahas, tapi ya pasti akan dibahas. Tidak akan ada masalah apapun seharusnya dalam pembahasan ini, kan sudah dibicarakan sejak 4 tahun lebih belakangan ini. Sekarang waktu yang cocok untuk redenominasi karena inflasinya sudah baik," ujarnya di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (19/7).
Menurutnya inflasi dengan kisaran 3-4% pada saat ini sudah sangat cocok untuk meredenominasi rupiah. Ia berharap refenominasi tidak mengganggu masyarakat, perekonomian, dan khususnya tidak membuat angka inflasi justru jadi semakin tinggi.
Di samping itu, Darmin menjelaskan efisiensi dalam implementasinya akan sangat membantu masyarakat. "Bayangkan berapa ribu Mb (Megabyte) atau Gigabyte bertambah kalau digitnya tambah 3. Redenominasi ini kan berkurang 3, akan sangat banyak ngaruhnya bukan hanya di perbankan, tapi di semua sektor," tuturnya.
Namun, Darmin mengakui belum mengestimasikan redenominasi bisa diwujudkan. "Mestinya ya tidak sampai 7 tahun. Tapi untuk pastinya saya belum tahu memakan waktu berapa lama," katanya.
Berdasarkan pertimbangan tertentu Darmin menganggap redenominasi tidak membutuhkan biaya yang besar dalam realisasinya. Mengingat, kendala soal biaya yang selalu menghambat kebijakan yang akan diterbitkan oleh pemerintah.
"Karena biayanya juga tidak banyak, lalu soal mendesak atau tidaknya ya dihubungkan juga dengan biaya. Kalau sesuatu yang biayanya mahal, lalu dipaksakan sekarang, nah itu baru masalah. Lagi pula, redenominasi itu nantinya akan sangat efisiensi," pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.