ADMINISTRASI PAJAK

Catat! Permohonan SKB PPh atas PHTB Bisa Diajukan Lewat DJP Online

Redaksi DDTCNews | Rabu, 18 September 2024 | 16:30 WIB
Catat! Permohonan SKB PPh atas PHTB Bisa Diajukan Lewat DJP Online

Hasil tangkapan layar laman DJP Online.

JAKARTA, DDTCNews - Permohonan surat keterangan bebas (SKB) pajak penghasilan (PPh) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sudah dapat diajukan secara online.

Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Muda dari Kanwil DJP Kepulauan Riau Jendri Sunandar mengatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenai PPh final. Namun, terdapat kriteria PHTB yang dapat dikecualikan dari pengenaan PPh final.

“Sekarang sudah serba e (elektronik). Apalagi akan ada coretax. Pengajuan SKB bisa melalui DJP Online, tidak perlu datang ke kantor pajak,” katanya saat live streaming di media sosial, dikutip pada Rabu (18/9/2024).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Untuk mengajukan SKB tersebut, pemohon harus terlebih dahulu mengaktivasi fitur Fasilitas dan Insentif pada laman djponline.pajak.go.id. Setelah mengakses DJP Online, silakan pilih menu Profil dan tekan Aktivasi Fitur.

Selanjutnya, centang fitur Fasilitas dan Insentif yang terdapat pada daftar fitur layanan. Jika sudah klik Ubah Fitur Layanan. Jika sudah teraktivasi fitur Fasilitas dan Insentif akan muncul pada menu Layanan. Silakan ajukan permohonan SKB atas PPHTB.

Sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak No. PER-8/PJ/2023, terdapat 3 syarat yang harus dipenuhi wajib pajak agar SKB dapat terbit. Persyaratan tersebut dijelaskan dalam Pasal 4 ayat (3) PER-8/PJ/2023.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Pertama, telah menyampaikan SPT Tahunan untuk 2 tahun pajak terakhir. Kedua, telah melaporkan SPT Masa PPN untuk 3 masa pajak terakhir.

Ketiga, tidak mempunyai utang pajak untuk semua jenis pajak atau mempunyai utang pajak, tetapi atas seluruh utang pajak tersebut telah mendapatkan izin untuk ditunda atau diangsur pembayarannya sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Lebih lanjut, wajib pajak yang termasuk dalam kriteria pengecualian dari kewajiban pembayaran atau pemungutan PPh final atas PHTB dapat dilihat pada Pasal 3 PER-8/PJ/2023. (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini