TIPS PAJAK

Cara Ajukan Permohonan Pemindahbukuan melalui DJP Online

Vallencia | Jumat, 28 Oktober 2022 | 12:00 WIB
Cara Ajukan Permohonan Pemindahbukuan melalui DJP Online

DIREKTORAT Jenderal Pajak (DJP) tidak henti-hentinya berinovasi menggunakan teknologi dalam meningkatkan kemudahan administrasi perpajakan dan pelayanan yang lebih optimal bagi wajib pajak.

Salah satu wujud nyata upaya DJP tersebut telah ditunjukkan melalui pembuatan fitur e-Pbk di aplikasi DJP Online. Fitur e-Pbk dapat digunakan untuk mengajukan permohonan pemindahbukuan (Pbk) secara elektronik.

Berdasarkan Pasal 1 ayat (28) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 242/2014 s.t.d.t.d. PMK 18/2021, Pbk dapat dipahami sebagai suatu proses memindahbukukan penerimaan pajak untuk dibukukan pada penerimaan pajak sesuai.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pbk menjadi solusi bagi wajib pajak yang keliru dalam mengisi masa pajak, jenis pajak, jumlah pembayaran pajak, nomor pokok wajib pajak (NPWP), atau identitas wajib pajak.

Saat ini, fitur e-Pbk baru dapat digunakan oleh wajib pajak yang terdaftar di KPP pratama Tigaraksa, Semarang Barat, Kebumen, Jakarta Pluit, Serpong, Kosambi, Bandung Cibeunying, Surabaya Rungkut, Gianyar, dan Tangerang Barat.

Lantas, bagaimana cara mengajukan permohonan Pbk secara elektronik atau e-Pbk? Nah, DDTCNews akan membagikan tata cara mengajukan permohonan pemindahbukuan melalui fitur e-Pbk yang tersedia di DJP Online.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Mula-mula, buka aplikasi DJP Online. Setelah itu, login dengan memasukkan NPWP/NIK, kata sandi, dan kode keamanan. Pastikan fitur e-Pbk sudah diaktivasi. Tata cara mengaktivasi fitur e-Pbk dapat dilihat melalui link berikut.

Usai melakukan login, pilih menu Layanan dan klik e-PBK. Kemudian, pilih menu Permohonan. Silakan lengkapi dan isi kolom yang tersedia. Jika sudah selesai mengisi, jangan lupa beri tanda centang pada kalimat pernyataan dan klik Simpan.

Selanjutnya, Anda dapat memilih menu Monitoring. Di bagian ini, Anda dapat melihat nomor BPS, tanggal BPS, NTPN, nilai Pbk, KAP-KJS BPK, dan status dari pengajuan permohonan Pbk yang telah Anda buat melalui fitur e-Pbk. Selesai. Semoga bermanfaat. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN