BANK INDONESIA:

Cadangan Devisa Bertambah US$2 Miliar

Redaksi DDTCNews | Jumat, 07 Desember 2018 | 16:47 WIB
Cadangan Devisa Bertambah US$2 Miliar

JAKARTA, DDTCNews – Jelang tutup tahun, cadangan devisa Indonesia terus membaik. Setelah titik balik pada Oktober, tren positif berlanjut pada data November 2018.

Data Bank Indonesia menunjukan posisi cadangan devisa pada akhir November 2018 sebesar US$117,2 miliar. Angka ini naik US$2 miliar dari posisi Oktober yang sejumlah US$115,2 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," tulis Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam keterangan resmi, Jumat (7/12/2018).

Baca Juga:
BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Peningkatan cadangan devisa pada dua bulan terakhir 2018 ini banyak disumbang penerimaan devisa hasil migas dan penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah. Jika diakumulasi dengan penerimaan devisa lainnya, maka angka penerimaan lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah, sehingga menambah tebal cadangan devisa nasional.

Peningatan cadangan devisa dari Oktober ke November ini juga lebih tinggi dari performa September ke Oktober. Angka peningkatan sebesar US$2 miliar jauh lebih besar dari kenaikan pada Oktober yang hanya US$400 juta.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif," ungkapnya.

Baca Juga:
Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Cadangan devisa yang masih cukup tebal ini membuat bank sentral yakin ekonomi tetap bergerak positif pada penghujung tahun 2018. Stabilitas diyakini tetap terjaga meskipun iklim ekonomi global masih tidak menentu.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tambahnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Ruang untuk Kembali Turunkan Suku Bunga

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:37 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Tak Patuhi Aturan DHE SDA, DJBC Blokir Layanan Ekspor 176 Perusahaan

Kamis, 09 Januari 2025 | 15:00 WIB KINERJA MONETER

Efek Pajak hingga Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$155,7 Miliar

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya