RABAT, DDTCNews – Pemerintah Maroko memutuskan untuk mengenakan tarif pajak tambahan terhadap buku-buku keperluan sekolah yang diimpor dari Tunisia. Pengenaan pajak tambahan itu menjadi upaya untuk mencegah dominasi produk Tunisia di Maroko.
Juru bicara pemerintah Maroko Mustapha El-Khalfi mengklaim dominasi produk Tunisia di Maroko merupakan sebuah pelanggaran dalam aturan persaingan dagang. Untuk itu, pemerintah sepakat untuk mengenakan tarif pajak tambahan terhadap produk tertentu.
“Kebijakan untuk mengenakan tarif pajak tambahan itu sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Organisasi Perdagangan Dunia (world trade organization/WTO),” katanya dalam konferensi pers di Rabat, Jumat (13/7).
Upaya ini pun menjadi strategi pemerintah Maroko dalam memperjuangkan aktivitas perusahaan domestik. Pasalnya perusahaan domestik telah berkontribusi terhadap penerimaan negara atas aktivitas perekonomiannya.
“Tak hanya itu, perusahaan domestik juga telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga Maroko,” paparnya seperti dilansir middleeastmonitor.com.
Meski begitu, upaya ini sontak mendapat perlawanan dari pemerintah Tunisia, hingga akhirnya pemerintah Maroko diundang untuk berdiskusi bersama anggota WTO mengenai pemajakan tambahan pada buku keperluan sekolah.
Pemerintah Tunisia merasa yakin pemajakan yang dilakukan pemerintah Maroko justru sangat bertentangan dengan Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Tariffs and Trade/GATT). (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.