JAKARTA, DDTCNews – Keputusan Inggris yang untuk keluar dari Uni Eropa menimbulkan beberapa dampak bagi perekonomian dunia. Meski begitu, Pemerintah Indonesia yakin pengaruh Brexit bagi Indonesia hanya sementara.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pasar keuangan dunia nanti akan menemukan titik keseimbangan baru, dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
“Kalau ke kita tidak ada masalah, walaupun ada hanya gejala keuangan yang hanya sementara, perdagangan sejauh ini belum ada issue, karena kita mau membangun perdagangan,” ucap Bambang, di kantor Kementerian Keuangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih cenderung stagnan. Rupiah sempat turun 1% pada Jumat (24/6), namun secara keseluruhan kondisi ekonomi dan inflasi RI saat ini baik, jadi tidak perlu ada kekhawatiran.
Pada 2015 lalu, Indonesia telah menawarkan Euro Bond senilai €1 miliar dengan masa tenor 10 tahun, maka dari itu Indonesia tidak terlalu terpengaruh dalam dampak Brexit.
Kemudian dalam usaha mengatasi berbagai permasalahan yang akan terjadi, pemerintah berencana akan membangun kerja sama dengan Inggris secara bilateral, yang bermaksud untuk saling memenuhi kebutuhan negara masing-masing antara Indonesia dengan Inggris.
“Pemerintah berencana untuk membangun perdagangan yang hingga sekarang sedang diselesaikan oleh CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) itu dengan Uni Eropa,” pungkasnya.
Kendati demikian, tambah Bambang, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terlalu mengkhawatirkan dampak Brexit ini karena hanya akan terjadi sesaat saja. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.