Kepala BPS Margo Yuwono. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen pada November 2021 mengalami inflasi sebesar 0,37%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,30% dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,75%. Menurutnya, inflasi tersebut disebabkan kenaikan harga pada sejumlah komoditas.
"Ini kalau kalau kita perhatikan selama tahun 2021, merupakan inflasi yang tertinggi di tahun 2021," katanya melalui konferensi video, Rabu (1/12/2021).
Margo mengatakan inflasi pada November 2021 terjadi pada hampir semua kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84% dengan andil terhadap inflasi 0,21%.
Inflasi tersebut utamanya karena kenaikan harga minyak goreng, telur ayam ras, dan cabai merah.
Kemudian, pada kelompok transportasi terjadi inflasi 0,51% dengan andil terhadap inflasi 0,06%. Menurut Margo, inflasi tersebut utamanya disebabkan kenaikan tarif angkutan.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mengalami inflasi 0,14% dengan andil terhadap inflasi 0,03% karena kenaikan sewa rumah dan kontrak rumah.
Berdasarkan komponennya, Margo menyebut komponen inti pada November 2021 mengalami inflasi sebesar 0,17%. Kemudian, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,37% dan komponen yang harganya bergejolak mengalami inflasi 1,19%.
Komponen dengan andil terbesar terhadap inflasi yakni harga bergejolak sebesar 0,20% karena kenaikan harga minyak goreng, telur ayam ras, cabai merah, dan ayam ras.
"Komponen inti memiliki andil terhadap inflasi di bulan November 0,11%, di antaranya adalah karena kenaikan pada komoditas emas perhiasan, sewa rumah, serta kontrak rumah," ujarnya.
Dari 90 kota yang disurvei, Margo menyebut terdapat 84 kota mengalami deflasi dan 6 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 2,01% dan terendah terjadi di Bima dan Pontianak masing-masing sebesar 0,02%.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,53% dan terendah terjadi di Tual 0,16%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.