Suasana konferensi Pers BPS, Senin (5/8/2019).
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2019. Hasilnya menunjukan adanya perlambatan ekonomi dari tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2019 tumbuh sebesar 5.05%. Angka pertumbuhan tersebut melambat baik secara kuartalan maupun tahunan.
“Secara tahunan y-o-y, pergerakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih lambat dari tahun lalu. Sementara dari sisi kuartalan masih mengikuti pergerakan q-to-q yang lalu,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (5/8/2019).
Pada kuartal II/2018, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,27%. Secara kuartalan (q-to-q), pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,20%, tidak jauh berbeda dari posisi pada periode yang sama tahun lalu 4,21%.
Dengan realisasi kuartal II/2019 ini, pertumbuhan ekonomi pada semester I/2019 mencapai 5,06%. Capaian tersebut menunjukan perlambatan dibandingkan dengan realisasi pada semester I/2018 yang tumbuh mencapai 5,17%.
Dia mengatakan terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahun lalu. Pertama, harga komoditas yang tahun ini tidak setinggi pada 2018. Hal tersebut menggerus tulang punggung ekspor nasional, seperti batu bara dan produk minyak kelapa sawit.
Kedua, adalah tren pertumbuhan ekonomi global yang melambat Negara Mitra dagang seperti China, Amerika Serikat, dan Singapura menorehkan perlambatan ekonomi. Hal ini kemudian membuat permintaan dari negara-negara tersebut turun pada semester I/2019.
“Pergerakan harga komoditas baik migas dan nonmigas kalau dibandingkan pada kuartal II tahun lalu terdapat penurunan yang lumayan tajam. Harga batu bara turun 22% dan minyak kelapa sawit turun 16% dari kuartal II/2018,” imbuh Suhariyanto. (kaw)
Sumber: BPS
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.