INDEKS HARGA KONSUMEN

BPS: Inflasi 0,12% Oktober 2021 Dipicu Kenaikan Tarif Angkutan Udara

Dian Kurniati | Senin, 01 November 2021 | 11:55 WIB
BPS: Inflasi 0,12% Oktober 2021 Dipicu Kenaikan Tarif Angkutan Udara

Kepala BPS Margo Yuwono.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,93% dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,66%. Menurutnya, inflasi itu disebabkan kenaikan harga pada sejumlah komoditas.

"Perkembangan harga untuk beberapa komoditas untuk Oktober 2021 secara umum menunjukkan kenaikan. Berdasarkan pemantauan BPS pada 90 kota, pada Oktober ini terjadi inflasi 0,12%," katanya melalui konferensi video, Senin (1/11/2021).

Baca Juga:
Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Margo mengatakan inflasi pada Oktober 2021 terjadi pada semua kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi sebesar 0,33% dengan andil terhadap inflasi 0,04%.

Inflasi pada kelompok pengeluaran transportasi terjadi karena adanya kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil sebesar 0,03%.

Sementara pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami 0,10% dengan andil 0,03%. Komoditas yang menyebabkan inflasi di antaranya cabai merah dan minyak goreng yang masing-masing memberikan andil 0,05% dan daging ayam ras dengan andil 0,02%.

Baca Juga:
Klaim Airlangga Soal Inflasi Rendah: Berdampak Bagus untuk Ekonomi

Berdasarkan komponennya, Margo menyebut komponen inti pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,07%. Kemudian, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,33% dan komponen yang harganya bergejolak mengalami deflasi 0,07%.

"Komponen harga diatur pemerintah memberikan andil terhadap inflasi cukup besar, yaitu 0,06%. Komoditas utamanya adalah karena kenaikan tarif angkutan udara, rokok filter, dan harga bensin," ujarnya.

Dari 90 kota yang disurvei, Margo menyebut terdapat 68 kota mengalami deflasi dan 22 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,06% dan terendah terjadi di Sumenep dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,02%.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,7% dan terendah terjadi di Bengkulu 0,02%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 02 Desember 2024 | 11:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Klaim Airlangga Soal Inflasi Rendah: Berdampak Bagus untuk Ekonomi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Demi Industri Pionir, Periode Tax Holiday Dipastikan akan Diperpanjang

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Deflasi Berdampak Positif ke Daya Beli Masyarakat

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra