Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Oktober 2023 secara tahunan sebesar 2,56%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 2,28%. Menurutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar untuk inflasi tahunan pada Oktober 2023.
"Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni 5,41% dan memberikan andil 1,39% terhadap inflasi umumnya," katanya, Rabu (1/11/2023).
Pudji mengatakan komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi yakni beras dengan andil terhadap inflasi 0,58%, rokok kretek filter 0,19%, daging ayam ras 0,1%, serta bawang putih dan rokok putih masing-masing 0,07%.
Dia menjelaskan komoditas lainnya yang juga penyumbang terbesar terhadap inflasi adalah biaya kontrak rumah dan emas perhiasan dengan andil masing-masing 0,1%, serta biaya sewa rumah dengan andil 0,06%.
Berdasarkan komponennya, Pudji menjelaskan komponen inti pada Oktober 2023 secara tahunan mengalami inflasi sebesar 1,91% dengan andil terhadap inflasi 1,23%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti di antaranya biaya kontrak rumah, emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga.
Kemudian, tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 2,12%, dengan andil terbesar yaitu 0,4%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yakni rokok kretek filter, rokok putih, tarif air minum PAM, dan rokok kretek.
Adapun mengenai komponen harga bergejolak, terjadi inflasi sebesar 5,54% dengan andil 0,93%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir untuk komponen harga bergejolak adalah beras, daging ayam ras, bawang putih, dan kentang," ujarnya.
Dari 90 kota yang disurvei BPS, seluruhnya mengalami inflasi secara tahunan pada Oktober 2023. Dari angka tersebut, 54 kota di antaranya tercatat mengalami inflasi lebih tinggi dari angka nasional.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandang sebesar 5,43%, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota Jayapura sebesar 1,43%.
Adapun secara bulanan, tingkat inflasi pada Oktober 2023 adalah sebesar 0,17%, dan tingkat inflasi year to date sebesar 1,8%. Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan adalah bensin, tarif angkutan udara, beras, cabai rawit, dan cabai merah. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.