JERMAN

Bos Facebook Bersedia Bayar Pajak Lebih Banyak di Eropa

Dian Kurniati | Jumat, 14 Februari 2020 | 17:42 WIB
Bos Facebook Bersedia Bayar Pajak Lebih Banyak di Eropa

CEO Facebook Mark Zuckerberg. (foto: techcrunch.com)

MUNICH, DDTCNews – CEO Facebook Mark Zuckerberg menegaskan bersedia membayar pajak lebih banyak atas pendapatan yang diperoleh perusahaannya dari negara-negara Eropa.

Zuckerberg juga menyatakan akan mendukung rencana-rencana Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam menyelesaikan isu pajak dalam ekonomi digital. Terlebih, konsensus global ditargetkan dapat dicapai pada tahun ini.

"Kami menerima itu dan mungkin berarti kami harus membayar lebih banyak pajak di tempat yang berbeda, di bawah kerangka kerja yang baru," katanya, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga:
Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Zuckerberg dijadwalkan menyampaikan sikapnya atas pajak digital tersebut dalam konferensi pers di Munich, Jerman, besok. Dia mengaku memahami kegelisahan masyarakat terkait bagaimana perusahaan raksasa teknologi, seperti Facebook, dikenakan pajak di Eropa.

Menurutnya, ketentuan soal pajak digital masih rumit karena belum ada kesepakatan dari semua negara. Zuckerberg juga menginginkan ada reformasi pajak, seperti yang saat ini tengah diupayakan OECD. Dia berharap proses di OECD mampu membuahkan sistem pajak digital yang lebih stabil untuk perusahaan raksasa teknologi dunia di masa datang.

Sebelumnya, Facebook dan perusahaan digital raksasa lainnya dituduh tidak membayar pajak secara adil di negara tempat mereka beroperasi. Di tengah isu itu, Zuckerberg juga dijadwalkan bertemu anggota parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Senin pekan depan.

Baca Juga:
Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Beberapa negara Eropa, seperti Inggris dan Prancis, ingin segera menerapkan pajak digitalnya karena menilai kesepakatan melalui OECD terlalu lambat. Di Inggris, Facebook hanya membayar £28,5 juta untuk pajak penghasilan (PPh) badan pada 2018, meskipun menghasilkan rekor pendapatan £1,65 miliar dalam penjualan di negara tersebut.

Dilansir BBC, anggota parlemen Inggris Margaret Hodge menjadi yang paling keras mengkritik Facebook. Dia menilai tagihan pajak itu ‘keterlaluan’ rendahnya. Namun, Facebook mengklaim telah membayar pajak senilai apa yang harus dibayarkan.

Inggris ingin mengenakan pajak digital 2%, sedangkan Prancis sebesar 3%. Prancis bersedia menunda pemberlakuan pajak digital hingga tahun depan, setelah AS mengancam mengenakan bea masuk atas barang impor anggur dan keju. Adapun Inggris belum menentukan sikap, meskipun AS mengancam menaikkan pajak impor mobil asal negara tersebut. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Jumat, 24 Januari 2025 | 08:52 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi