KERJA SAMA BILATERAL

Bicara Lewat Telepon, Sri Mulyani dan Yellen Ternyata Bahas Ini

Dian Kurniati | Jumat, 12 Maret 2021 | 09:15 WIB
Bicara Lewat Telepon, Sri Mulyani dan Yellen Ternyata Bahas Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Antara)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan telah membahas banyak rencana penguatan kerja sama Indonesia-AS ketika berbincang melalui sambungan telepon dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Selasa (9/3/2021).

Sri Mulyani mengatakan Yellen meneleponnya untuk membahas kerja sama antarnegara dalam menghadapi berbagai isu dan tantangan global. Pemulihan ekonomi dunia akan tercapai jika semua negara menghadapi tantangannya bersama.

"Beberapa negara ingin memperkuat hubungannya dengan Indonesia. Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS)," katanya seperti dikutip dari akun Instagram @smindrawati, Kamis (11/3/2021).

Baca Juga:
Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Sri Mulyani menjelaskan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia membaik, termasuk ekonomi AS yang diperkirakan akan meningkat tajam.

Dia berharap pemulihan ekonomi AS tersebut dapat memberikan dampak positif bagi dunia dalam bentuk pemulihan perdagangan internasional dan pemulihan aktivitas ekonomi.

Pembicaraan kedua menteri juga menyinggung isu perubahan iklim atau climate change. Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan G20 2022. Kedua menteri sepakat memberikan perhatian khusus terhadap isu tersebut.

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Menurut Sri Mulyani, Pemerintah AS sangat berkomitmen terkait dengan isu perubahan iklim yang akan diwujudkan melalui forum G20. Sebagai Co-Chair Coalition of Finance Ministers for Climate Action, Sri Mulyani sangat menyambut baik komitmen itu.

Selain itu, Sri Mulyani juga memperoleh kepastian mengenai kerja sama Kementerian Keuangan Indonesia dan AS tentang pembiayaan infrastruktur serta pendalaman pasar keuangan yang tetap berlanjut pada kepemimpinan Yellen.

"Dengan kerja sama yang baik dan pemulihan ekonomi AS, saya harap dapat mendorong pemulihan aktivitas perdagangan internasional, termasuk meningkatnya kerja sama ekspor Indonesia ke AS," ujarnya.

Baca Juga:
Jasa Travel Agent Kena PPN Besaran Tertentu, PM Tak Dapat Dikreditkan

Sementara itu, Yellen menekankan dukungannya untuk penguatan hubungan AS-Indonesia. Dia pun menyampaikan niatnya untuk memperdalam kerja sama bilateral dan multilateral dengan Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan utara di regional dan global.

"Termasuk perlunya pemulihan yang kuat dari pandemi Covid-19 dan upaya global untuk mengatasi masalah ancaman perubahan iklim," katanya dalam keterangan tertulis. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak