KEBIJAKAN PEMERINTAH

Biaya Buruh Tani Meningkat, Harga Beras Berpotensi Terdampak

Muhamad Wildan | Selasa, 26 Maret 2024 | 17:00 WIB
Biaya Buruh Tani Meningkat, Harga Beras Berpotensi Terdampak

Buruh tani mengangkut padi saat panen raya di area persawahan desa Mangunharjo, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Kantor Staf Presiden (KSP) mengungkapkan harga beras berpotensi sulit turun akibat biaya tenaga kerja yang meningkat.

Deputi III Bidang Perekonomian KSP Edy Priyono mengatakan harga gabah di tingkat petani sesungguhnya sudah turun dari Rp8.300 per kilogram menjadi Rp7.000 per kilogram pada awal Maret 2024. Namun, biaya tenaga kerja justru mencatatkan kenaikan.

"Biaya tenaga kerja itu mengalami peningkatan setiap tahun dan ini merupakan komponen biaya tertinggi. Biasanya kalau biaya tenaga kerja sudah naik, ini susah turun," katanya, dikutip pada Selasa (26/3/2024).

Baca Juga:
PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Tak hanya itu, sebagian besar petani juga tidaklah memiliki lahan sendiri. Petani perlu menyewa lahan dengan biaya Rp12 juta per musim tanam. Akibat biaya tenaga kerja dan sewa lahan, petani tidak dapat menjual gabah dengan harga di bawah Rp7.000 per kilogram.

Selain itu, terdapat biaya-biaya lain yang memengaruhi harga beras seperti biaya calo senilai Rp50 hingga Rp150 per kilogram, tengkulak senilai Rp30 per kilogram, bongkar muat senilai Rp50 per kilogram, dan ongkos angkut senilai Rp50 per kilogram.

"Kami menyarankan kepada teman-teman Bapanas untuk mulai mengantisipasi. Andaikan nanti turun, tetapi tidak sampai sesuai dengan HET, kira-kira apa yang akan dilakukan? Sebaiknya kita antisipasi dari awal," ujar Edy.

Baca Juga:
Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras pada pekan ketiga Maret 2024 mencapai Rp15.949 per kilogram. Adapun kenaikan harga beras terjadi di 267 daerah.

Rata-rata harga beras pada pekan ketiga Maret 2024 tercatat naik 3,02% dibandingkan dengan rata-rata harga pada Februari 2024. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods