KEBIJAKAN SUKU BUNGA

BI Pertahankan 7 Day Repo Rate di 5,25%

Redaksi DDTCNews | Senin, 22 Agustus 2016 | 08:28 WIB
BI Pertahankan 7 Day Repo Rate di 5,25%

JAKARTA, DDTCNews – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (RR Rate) sebesar 5,25%. Sama halnya dengan Deposit Facility (DF) yang dipertahankan di angka 4,5%.

Gubernur Bank BI Agus Martowardojo mengatakan untuk Lending Facility (LF), BI menurunkannya hingga 100 basis poin, dari 7,00% menjadi 6,00%. Di samping itu, BI menggunakan BI 7-day RR Rate sebagai suku bunga kebijakan menggantikan BI Rate guna meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

BI juga akan menjaga koridor suku bunga yang simetris dan lebih sempit, yaitu batas bawah koridor (DF Rate) dan batas atas koridor (LF Rate) masing-masing berada 75 basis poin di bawah dan di atas BI 7-Day RR Rate.

Baca Juga:
Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

“Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi dengan tetap memelihara momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah masih melemahnya pertumbuhan ekonomi global,” ujarnya, Jumat (19/8) di Kantor BI.

Menurut BI ruang pelonggaran moneter masih terbuka. Pasalnya, stabilitas makroekonomi dinilai cukup terjaga lantaran inflasi cukup terkendali, defisit transaksi berjalan membaik, dan nilai tukar relatif stabil.

BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui percepatan reformasi struktural.

Baca Juga:
NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Terkait dengan pelaksanaan tax amnesty, BI mengaku akan menyiapkan langkah antisipatif guna memastikan tax amnesty dapat berjalan dengan baik sekaligus mendukung penyesuaian fiskal yang dilakukan pemerintah.

Sementara itu, BI memprediksikan pertumbuhan ekonomi global masih belum menguat. Pasalnya, ekonomi Amerika Serikat (AS) di triwulan II 2016 tumbuh di bawah perkiraan seiring investasi yang berjalan lambat. Ekonomi Eropa diperkirakan akan tumbuh moderat pasca Brexit, sedangkan ekonomi Tiongkok tumbuh terbatas. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

Topik :
KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik