JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) mengklaim penerapan sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) berkontribusi dalam menghemat devisa negara. Pasalnya, seluruh tahapan proses transaksi dilakukan di dalam negeri.
Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Aloysius Donanto mengatakan sistem GPN telah memangkas panjangnya transaksi pembayaran domestik yang selama ini dilakukan di luar negeri.
"GPN menghilangkan fee atau biaya yang harus dibayarkan kepada penyelenggara sistem pembayaran asing," katanya di Kantor BI, Senin (30/7).
Lebih lanjut, Aloysius menjelaskan sebelum adanya GPN, transaksi rata-rata menggunakan kartu debit berlogo MasterCard dan Visa proses verifikasi dan validasinya dilakukan di luar negeri. Adapun nilainya mencapai Rp25 miliar per hari.
"Sekarang nilai transaksi hanya mencapai Rp7,25 miliar per hari. Jadi penghematan Rp17,77 miliar per hari," terangnya.
Selain itu, penggunaan GPN terus bertumbuh sejak peluncuran pada akhir tahun lalu. Sejak diluncurkannya GPN pada Oktober 2017, transaksi dengan sistem ini hingga Juni 2018 tumbuh sebesar 107%.
"Dari sisi jumlah transaksi pun saat ini telah mencapai 24 juta transaksi dan itu gradual naik terus. Jadi secara transaksi memang besar," tandasnya.
Tidak hanya menghemat devisa, kehadiran GPN juga membuat iklim kompetisi perbankan menjadi berubah. Melalui integrasi sistem maka perluasan infrastruktur pendukung seperti ATM dan EDC akan lebih merata di wilayah Indonesia.
"Dengan adanya interkoneksi melalui GPN maka biaya dapat ditekan. Bank tidak lagi berlomba-lomba untuk perluasan infastruktur dan pada akhirnya konsumen yang terpuaskan dengan layanan yang merata dan semakin murah," tutupnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.